"Beliau visioner. Delapan tahun yang lalu, sudah memprediksi bakal terjadi El Nino. Beliau sudah menginstruksikan Menteri PU (Pekerjaan Umum) sinergi dengan Kementerian Pertanian membangun bendungan. Jadi sekarang kita nikmati. Alhamdulillah disaat El Nino datang, bendungan sudah jadi," tutur Andi menegaskan.
Untuk meningkatkan produksi pertanian itu, lanjut dia, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Barat mengusulkan ke Menteri Pertanian meminta ada peningkatan irigasi tersier, dan pihaknya pun berencana memenuhinya.
Andi Amran pun langsung turun ke lapangan untuk mengetahui apa masalah pertanian.
"Apa tujuan kami turun ke pelosok. Itu ingin kami pastikan, apa masalahnya dan kami beri solusi kepada petani Indonesia. Jadi apa masalahnya petani kita. Ayo kita cari solusi. Itu tujuan kita turun ke lapangan," ujarnya.
Baca Juga: Polsek Batujajar Ringkus Tersangka Spesialis Pencurian Alat Pertanian
"Dulu swasembada, ya kita-kita yang mengerjakan. Masa sekarang enggak bisa," katanya lagi.
Menteri Andi mengatakan dalam berjuang tidak ada kata tua. Sekarang ini, kata dia, untuk menarik petani milenial dan generasi Z, itu menggunakan alat mesin pertanian.
"Transformasi pertanian tradisional menuju modern. Di antaranya, tersedianya alat mesin pertanian combine harvester dan alat mesin pertanian lainnya," katanya.
Ia pun mengungkapkan bahwa pemerintah menyediakan stok pupuk untuk para petani. "KTP bisa digunakan untuk menebus pupuk. Jangan sampai mempersulit petani. Sebab, kalau petani berteriak, produksi turun. Itu pasti. Kalau petani berteriak minta pupuk, berarti ada masalah, produksi turun berikutnya," katanya.
"Nah kalau ada teriakan petani, kita langsung dengar. Makanya, aku rajin turun ke lapangan," ujarnya mengakhiri.