Luar Biasa, Pengunjung Alpen Tak Sengaja Temukan Kambing Berusia Empat Ratus Tahun

- 15 September 2020, 14:18 WIB
Fenomena salju berubah warna pink di Pegunungan Alpen.
Fenomena salju berubah warna pink di Pegunungan Alpen. /MIGUEL MEDINA / AFP via Euro News

GALAMEDIA - Seorang pengunjung yang tengah mendaki jalur Alpen menemukan pemandangan mengejutkan di daerah terpencil pegunungan berlapis salju di Italia tersebut. Pemandangan dimaksud tak lain jasad  hewan berusia 400 tahun.

Terkubur dalam lapisan es, separuh tubuhnya terlihat mencuat keluar. Sang penemu  Hermann Oberlechner mengatakan saat pertama ditemukan permukaan kulit hewan yang ternyata chamois, sejenis kambing purba tersebut sudah tidak berbulu.

Baca Juga: Netflix Tayangkan Sisi Gelap Putri Diana, Istana Khawatir Pangeran William Takkan Memaafkan Harry

Oberlechner kemudian menghubungi pihak berwenang. Satu unit helikopter tentara pun diturunkan untuk mengangkut bangkai berharga tadi dalam wadah yang dirancang khusus.

Para ilmuwan kini memeriksa makhluk hasil temuan enam jam hiking Oberlechner. Si kambing yang dikenal dengan nama chamois diharapkan menjadi sumber informasi baru mengenai teknik konservasi mumifikasi es.

Informasi baru ini akan ikut mengungkap detail Ötzi, temuan manusia es berusia 5.300 tahun yang sebelumnya juga ditemukan pengunjung yang mendaki jalur Pegunungan Alpen Italia pada tahun 1991.

Baca Juga: Menuju Penetapan Calon Pilkada Kabupaten Bandung, Persyaratan Masih Belum Terpenuhi

“Kulitnya tampak seperti lapisan kulit yang mulus, sama sekali tidak berbulu. Aku  belum pernah melihatnya,”  ujar Oberlechner  yang  memberitahu petugas penjaga dan Departemen Warisan Budaya.

Berada di ketinggian 10.500 kaki di atas permukaan laut, hewan misterius tadi dijemput dengan helikopter. Spesimen kambing ditempatkan dalam kotak khusus sebelum diangkut ke laboratorium konservasi Eurac Research di Bolzano.

Untuk memastikannya awet, bangkai disimpan dalam sel berpendingin pada suhu 23 derajat Fahrenheit. Selama terkubur dalam gletser, mumi kambing ini terawetkan dengan sempurna. Tapi saat  suhu turun, kondisi DNA bisa  menurun dengan cepat.

Baca Juga: Tingkah Polah Ratusan Orang yang Terjaring Operasi Yustisi, Seorang Diantaranya Ngaku Kebal Covid-19

Temuan luar biasa ini akan memungkinkan para peneliti meningkatkan teknik konservasi mumi es yang menawarkan banyak informasi ilmiah. "Ini pertama kalinya mumi hewan digunakan untuk tujuan ini," kata Albert Zink, direktur Institut Studi Mumi Eurac.

Tahun 1991, mumi Ötzi atau manusia es berusia 5.300 tahun juga ditemukan  turis Jerman di Fineilspitze, sekitar 110 mil dari Ahrntal. Tidak jelas apakah hewan temuan Oberlechner ini jantan atau betina.

Chamois jantan biasanya menyendiri tak seperti chamois betina dan anak-anaknya yang hidup berkelompok hingga 30 ekor. Chamois menjadi buruan  lynx dan serigala, tetapi predator utama mereka saat ini adalah manusia.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x