Pembangunan IKN Jadi Sorotan, Ketua Banggar DPR RI Angkat Bicara Soal Sumber Dana

- 25 Desember 2023, 18:49 WIB
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah.
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah. /



GALAMEDIANEWS - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) terus menjadi sorotan terutama soal anggaran yang dikabarkan akan membebani Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Sorotan mengenai IKN itu semakin tajam akhir akhir ini terutama disorot oleh konstestan Pemilihan Presiden (Pilpres), beberapa Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) mengkritisi soal anggaran yang besar digelontorkan ke IKN. Beberapa kali topik IKN dibahas dalam debat Capres maupun Cawapres 2024. 

Banyaknya pendapat soal IKN terutama menyoroti anggaran, Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah angkat bicara mengenai beban negara dalam menanggung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

Baca Juga: Resep Ayam Kari Simple ala Martin Praja Makanan Kaya Rempah dengan Kuah Kental

Dalam keterangan persnya kepada wartawan, Said menyebutkan pembangunan IKN dilakukan melalui konsep kerja sama Pemerintah dengan badan usaha (KPBU).

Jadi, anggarannya bukan cuma dari APBN, melainkan ada peran swasta dan BUMN dalam mendukung kelancaran pembangunan Nusantara.

"Jika kita jabarkan secara umum, pendanaan IKN itu bersumber dari tiga pihak, pertama dari APBN, kedua pemanfaatan dan atau pemindahtanganan Barang Milik Negara (BUMN), serta investasi swasta," kata Said, dalam keterangannya, Minggu 24 Desember 2023.

Menurut catatan yang dimiliki Said, sumber pendanaan IKN sejauh ini masih berasal dari APBN.

Realisasi APBN untuk IKN dimulai pada tahun 2022 sebesar Rp 5,5 triliun.

Kemudian di tahun 2023 dianggarkan Rp 29,3 triliun dan APBN tahun 2024 rencana alokasi sebesar Rp 40,6 triliun.
 
"Jadi sampai tahun 2024 nanti penggunaan APBN direncanakan Rp75,4 triliun," ungkap politisi PDIP itu.

Dengan demikian, jika sumber dana pembangunan Nusantara ditargetkan kepada tiga pihak, maka indikasinya APBN sebesar Rp 90,4 triliun, badan usaha yang swasta sebesar Rp 123,2 triliun, dan badan usaha yang BUMN mencapai Rp 252,5 triliun.

"Hingga tahun depan alokasi anggaran melalui APBN sudah mencapai 16,1 persen, hampir mencapai 20 persen sebagaimana yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dan Mas Gibran, yang menargetkan penggunaan APBN maksimal 20 persen saja untuk anggaran IKN," papar dia.

Baca Juga: Resep Ngarujak ala Martin Praja Makanan Khas Jawa Barat Bikin Merem Melek

Diketahui, pada debat Cawapres beberapa waktu lalu, Cawapres nomor urut dua, Gibran Rakabuming Raka mengungkap sumber dana pembangunan IKN dari kas negara hanya berjumlah 20 persen.

"Sejauh ini saya juga mencermati belum ada realisasi konkret kucuran investasi swasta atau yang bersumber dari BUMN, sebagaimana yang diperbolehkan oleh undang undang," ucap dia.

"Adapun sejumlah media yang memberitakan adanya investasi sektor swasta sebesar Rp 45 triliun itu masih Letter of Intend (LoI), alias sebatas pernyataan komitmen yang belum mewujud dalam aksi investasi yang belum sebesar yang diberitakan," tandas Said.***

Editor: Ryan Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x