"Sehingga berdampak pada peristiwa longsor. Fenomenanya seperti itu, yang longsor itu hanya efek-efek di sempadan sungai karena memang pada saat itu air disungai itu penuh sekali," jelasnya.
"Sepertinya ada banjir bandang, kemudian yang longsor-longsor itu sampai ada yang ke arah-arah bukit itu. Itu merupakan efek banjir bandang," tambah Oktory.
Lebih lanjut ia menuturkan, peristiwa tersebut sering terjadi di beberapa wilayah lainnya di Indonesia. Namun, ada beberapa faktor lain yang turut memicu terjadinya longsor di wilayah itu. Salah satunya faktor kondisi geologi di wilayah kejadian.
Baca Juga: Resep Soto Ayam Simple ala Rudy Choirudin Jadi Ide Jualan Makanan No Ribet
"Debris flow terjadi selain dari intensitas curah hujan yang sangat tinggi pada musin ini. Itu juga dipengaruhi oleh kondisi geologi di sana. geologi di sana itu, permukaannya didominasi formasi Subang kan itu batu-batu rempung, tanah liat," ungkapnya.
PVMBG, tambah dia, kini masih terus bekerja memastikan penyebab longsor itu. Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG Badan Geologi masih berada di lokasi untuk memastikan penyebab pasti peristiwa longsor ini.***