Sosok Kepemimpinan Vladimir Putin Dikagumi Banyak Orang, Bagaimanakah Cara Kepemimpinannya?

- 16 Maret 2024, 12:23 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin./ig @vladimirputin
Presiden Rusia Vladimir Putin./ig @vladimirputin /


GALAMEDIANEWS - Vladimir Putin merupakan sosok pemimpin Rusia dengan masa jabatan terlama kedua di Eropa setelah Aleksandr Lukashenko, Presiden Belarus. Putin telah menjabat sebagai presiden sejak 1999 hingga 2008, dan dari tahun 2012 hingga saat ini.

Putin lahir pada 7 Oktober 1952 di Leningrad, Rusia. Presiden Vladimir Putin dikagumi banyak orang karena merupakan seorang pemimpin yang ideologis.

Sifat beliau yang menonjol sebagai pemimpin yang ideologis karena ambisinya, yang ingin membalikkan Rusia pada era kepemimpinan Vladimir Lenin.
 
Baca Juga: 6 Rekomendasi Tempat Wisata Semarang yang Cocok untuk Lokasi Ngabuburit dan Menunggu Magrib

Selain itu karakteristik ideologis Putin dapat dilihat dari caranya memperlihatkan nilai-nilai yang mewakili Rusia seperti pertunjukan kekuatan, sejarah dan imperialisme.

Sejak awal kepemimpinannya menjabat pada tahun 2000, Presiden Rusia Vladimir Putin telah memastikan bahwa tidak ada yang menghalanginya untuk memenangkan pemilu.

Putin mengambil alih jabatan dari Boris Yeltsin dengan kemenangan pemilu pada tahun 2000. Meskipun ada klaim bias media dan oposisi yang terbatas, pemungutan suara secara umum dianggap bebas dan adil.
 
Baca Juga: Ramadhan 1445 H: Waktu Berbuka Puasa di Kota Banjar Hari Ini, Sabtu 16 Maret 2024, Jadwal Imsak dan Sholat

Namun tiga kemenangan Putin berikutnya pada tahun 2004, 2012 dan 2018 secara luas dianggap mencurigakan. Pada tahun 2008, Putin, berdasarkan hukum, tidak dapat mencalonkan diri untuk masa jabatan ketiga selama berturut - turut.

Alhasil dia mendukung Dmitry Medvedev dan menunggu waktunya sebagai perdana menteri. Menjelang pemilu presiden tahun 2012 sangatlah buruk.

Pada akhir tahun 2011, masyarakat Rusia melancarkan protes besar-besaran, yang terbesar sejak jatuhnya Uni Soviet. Masyarakat memperlihatkan kemarahan mereka kepada Putin, atas apa yang mereka lihat pada pemilu legislatif yang dicurangi.
 
Baca Juga: Coldplay Rilis Perolehan Pengembalian Gelang Xyloband, Indonesia Urutan Terbawah

Pasukan Putin menanggapinya dengan tindakan keras yang terpadu, sesuatu yang hampir sempurna bagi mereka.

Saat ini, negara mempertahankan kendali melalui pengenalan wajah dan data telepon untuk melacak orang-orang yang berbeda pendapat.

Protes - protes pada tahun 2011 tersebut memunculkan saingan terbesar Putin yaitu Alexei Navalny. Yang pada saat itu memainkan peran vokal, dan dijatuhi hukuman 15 hari penjara. Karena mengambil bagian dalam protes tanpa izin.

Navalny kemudian melanjutkan kampanye antikorupsi yang mempermalukan Putin dan pemerintahannya. Dia hampir mencalonkan diri sebagai presiden pada tahun 2018, sebelum pendaftarannya ditolak.
 
Baca Juga: Jadwal Lengkap Semifinal YONEX All England Open 2024 Hari Ini 16 Maret: Ada 3 Wakil Indonesia yang Berlaga

Pada tanggal 16 Februari, sebulan sebelum pemilihan presiden terakhir di Rusia, Navalny meninggal secara misterius di penjara Arktik.

Saat ini, Putin menginjak usia 71 tahun, tetapi masih tangguh. Secara umum, dia tidak ke mana-mana karena perubahan konstitusi yang ia dorong, ia dapat memegang kekuasaan hingga tahun 2036.***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x