Network
GALAMEDIA - Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi mengatakan, tanaman serai atau sereh wangi kini sudah menjadi komoditas primadona bagi kalangan petani, termasuk di wilayah Subang akan dikembangkan tanaman yang bahasa latinnya, Cymbopogon nardus L ini.
“Kita sambut baik langkah dari petani di Rancakandong, Kelurahan Sukamelang,Subang ini di atas areal 1 hektar, “katanya usai menanam secara simbolis bersama Sekretaris Dinas KUPP, pengurus koperasi,petani sereh dan Lurah Sukamelang, H.Ade Kosasih, Rabu (30/9/2020).
Wakil Bupati menjelaskan, sereh wangi merupakan salah satu penghasil bahan baku minyak atsiri yang sangat baik. Selain itu, harga jual dari komoditi ini juga sangat menjanjikan. Sebab dari hasil penyulingan daunnya diperoleh minyak serai wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil.
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
“Di beberapa kabupaten sudah menjadi komoditas pertanian baru, dan kita pun menyambut baik upaya dari Koperasi Ganas Madu Sejahtera yang berani tampil serta membina petani dengan komoditas ini, “ujar Agus Masykur dan Pemerintah daerah akan terus mendorong pengembangan komoditas ini karena akan mendukung ketahanan pangan terutama peningkatan perekonomian daerah sendiri dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Manajer Sereh Wangi Koperasi Ganas Madu Sejahtera, Subang, Pandu Wilandara menjelaskan, serai wangi merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat, di antaranya sebagai penghasil minyak atsiri. Tanaman ini mudah dibudidayakan dan tidak menuntut perlakuan khusus, sehingga bagi masyarakat yang berminat mengembangkannya terbuka peluang yang besar.
Baca Juga: Perekrutan Pengawas TPS, Syarat Utama harus Bersedia Jalani Swab Test
Dirinya menyatakan, penanaman sereh di areal milik petani Junaedi merupakan yang pertama sebanyak 10.000 batang sereh wangi di atas areal 1 hektar dengan jarak 1X 1 meter. “Kita juga terus mengembangkan penanaman ini dan dalam waktu dekat di atas areal 10 hektar untuk 2 tahap. Pokoknya kita siap melakukan pembinaan mulai dari awal hingga pemasarannya karena kebutuhan minyak sereh sekala Nasional baru 30 persen, “ujarnya. **
