Belajar dari Pemkab Bandung, Kabupaten Ogan Komering Ilir Adopsi Daftar Hadir Elektronik untuk Absensi ASN

- 3 Mei 2024, 21:08 WIB
Kadiskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha saat menyambut perwakilan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang ingin belajar dan adopsi aplikasi digital Daftar Hadir Elektronik untuk absensi ASN./ Diskominfo
Kadiskominfo Kabupaten Bandung Yosep Nugraha saat menyambut perwakilan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang ingin belajar dan adopsi aplikasi digital Daftar Hadir Elektronik untuk absensi ASN./ Diskominfo /

GALAMEDIANEWS - Pemerintah Kabupaten Bandung sambut kehadiran rombongan dari jajaran Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan di Bale Sawala Gedung Setda Pemkab Bandung, Soreang, Jumat 3 Mei 2024. 

Kedatangan perwakilan Kabupaten Ogan Komering Ilir tersebut untuk belajar dari Pemkab Bandung juga mengadopsi apliasi digital Daftar Hadir Elektronik untuk absensi ASN atau Aparatur Sipil Negara.

Bupati Bandung H.M Dadang Supriatna diwakili Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) H. Yosep Nugraha beserta jajaran Diskominfo lainnya turut menyambut kehadiran jajaran Pemda Kabupaten Ogan Komering Ilir.

Pemda Kabupaten Ogan Komering Ilir Sumatera Selatan itu diwakili Asisten Administrasi Umum Hj Nursula., beserta Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Pemda Kabupaten OKI dan jajaran pemerintah lainnya.

Dalam sambutannya, Yosep Nugraha langsung mengucapkan selamat datang kepada jajaran Pemda Kabupaten OKI yang sudah hadir di Pemkab Bandung.

"Kehadiran jajaran Pemda Kabupaten OKI ke Pemda Kabupaten Bandung ini untuk membahas atau sharring informasi terkait sistem data elektronik. Diharapkan dapat memberikan kontribusi pembangunan daerah dan bangsa," kata Yosep.

Baca Juga: Rangkaian Event Hari Air Sedunia, Pemkab Bandung Ikuti Rakor Persiapan World Water Forum 2024 di Bali

Di hadapan tamu yang hadir, Yosep menjelaskan garis besar kondisi demografi Kabupaten Bandung dengan jumlah penduduk 3,7 juta jiwa. Selain itu 65 perangkat daerah yang terdiri dari 34 badan dan dinas, serta 31 kecamatan, dan 270 desa serta 10 kelurahan.

Yosep juga menjelaskan jumlah ASN di Kabupaten Bandung mencapai 19.000 orang. Sampai bulan April 2024, katanya, para ASN di lingkungan Pemkab Bandung sudah menggunakan Daftar Hadir Elektronik (DHE).

"Bahkan terhitung mulai bulan Mei 2024 ini, seluruh ASN di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung menerapkan daftar hadir elektronik berbasis android, termasuk dari kalangan guru. Sebenarnya, daftar hadir elektronik ini mulai efektif dilaksanakan di Kabupaten Bandung sejak 2019 lalu, sebelumnya menggunakan pijer print atau sidik jari," jelas Yosep.

Ia mengatakan diterapkannya daftar hadir elektronik ini bertujuan untuk meningkatkan disiplin para pegawai atau ASN di lingkungan Pemkab Bandung.

"Hal ini seiring dengan kemajuan teknologi yang berkembang di negara ini. Selain itu, melalui penerapan aplikasi ini bagian dari sistem penilaian kinerja ASN, dan lain-lain," ucapnya lagi.

Yosep juga turut menjelaskan keunggulan daftar hadir elektronik, yaitu satu perangkat satu akun ASN. Selain itu, absen berdasarkan titik koordinat yang sudah didaftarkan.

"Dengan adanya daftar hadir elektronik ini, sekaligus evaluasi untuk lebih optimal dalam meningkatkan disiplin para pegawai atau ASN," tuturnya.

Yosep juga turut mempromosikan sejumlah destinasi wisata di kawasan Ciwidey dan Pangalengan Kabupaten Bandung. Selain itu, kawasan kuliner atau cafe yang ada di kawasan Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung.

"Banyak kawasan destinasi wisata di Kabupaten Bandung yang bisa dikunjungi. Termasuk cafe-cafe untuk tempat santai sambil minum kopi yang bahan bakunya hasil para petani dan UMKM setempat," katanya.

Sementara itu, Asisten Administrasi Umum Pemda Kabupaten OKI Hj. Nursula mengatakan, bahwa kunjungan ke Pemda Kabupaten Bandung ini untuk melakukan studi tiru.

"Kami mengucapkan terima kasih atas penyambutan dan ruang waktu ini. Kami ingin belajar lebih jauh studi tiru pada bidang pemerintah ini," katanya.

Nursula juga turut mengungkapkan ingin belajar lebih jauh terkait dengan kemudahan dan kelemahan penggunaan aplikasi absensi digitalisasi yang diterapkan di Pemda Kabupaten Bandung.

"Penerapan aplikasi ini, kira-kira apa yang bisa diadopsi di Kabupaten Bandung. Kami ucapkan terima kasih. Kami mohon informasi, kemudahan dan regulasi penerapan aplikasi tersebut," katanya.

Rombongan dari Pemda Kabupaten OKI ini dilanjutkan dengan melakukan survei wisata dan pasar di Kabupaten Bandung.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah