UU Cipta Kerja Disahkan, Ida Fauziyah Sebut Hatinya Bersama Para Penganguran

- 6 Oktober 2020, 10:24 WIB
Tangkapan layar surat terbuka Menteri Ketenagakerjaan Rapublik Indonesia, Ida Fauziyah, kepada para buruh.
Tangkapan layar surat terbuka Menteri Ketenagakerjaan Rapublik Indonesia, Ida Fauziyah, kepada para buruh. /Instagram.com/@kemnaker

GALAMEDIA - Sejum,lah buruh masih menolak kehadiran Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja (Ciptaker). Menanggapi hal tersebut, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menulis surat terbuka kepada serikat buruh dan pekerja yang masih menolak.

Dalam surat tersebut ia mengatakan pemerintah berusaha mencari titik keseimbangan antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang menurutnya tak punya penghasilan dan kebanggaan.

Tak hanya itu, ia menyebut hatinya tetap bersama para pengangguran.

"Hati Saya Bersama Mereka yang Bekerja dan yang Masih Menganggur," tulis Ida dalam surat itu.

Baca Juga: Varian Terbaru Honda CBR250RR Diklaim Lebih Bertenaga, Ini Spesifikasi dan Harganya  

Selain itu, Ida memaparkan sejak awal 2020 pemerintah juga telah mencoba berdialog tentang RUU Cipta Kerja, baik secara formal melalui lembaga tripartit, maupun secara informal.

"Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya. Saya paham ada di antara teman-teman yang kecewa atau belum puas. Saya menerima dan mengerti. Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur," tuturnya dalam surat tersebut, Senin 5 Oktober 2020.

Ida juga menanggapi rencana mogok nasional serta aksi massal yang diinisiasi para buruh sebagai bentuk protes atas disahkan RUU Cipta Kerja.

Baca Juga: Resensi Buku: Pesantren dan Dinamika Manajemen Pendidikannya

Ia meminta para buruh memikirkan ulang rencana tersebut lantaran situasi dianggap tak memungkinkan untuk turun ke jalan.

"Dipikirkan lagi dengan tenang karena situasi jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan, untuk berkumpul. Pandemi covid-19 masih tinggi, masih belum ada vaksinnya. Pertimbangkan ulang rencana mogok itu," imbuh Ida.

Ia juga meminta para buruh mengkaji dan membaca kembali RUU Cipta Kerja yang disahkan pemerintahan secara utuh. Sebab, menurutnya, banyak aspirasi kalangan buruh yang telah diakomodir dalam beleid tersebut.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini, Selasa 6 Oktober 2020 di Trans TV, Ada The Transporter Refueled

Lantaran banyak hal yang telah diakomodir pula, menurut Ida, rencana mogok dan aksi massal menjadi tidak relevan.

"Soal PKWT, outsourcing, syarat PHK, itu semua masih mengacu pada UU lama. Soal upah juga masih mengakomodir adanya UMK. Jika teman-teman ingin 100 persen diakomodir, itu tidak mungkin. Namun bacalah hasilnya. Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang benderang," tegas Ida.

"Lupakanlah rencana itu. Jangan ambil resiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat," sambungannya.

Terakhir Ida mengajak buruh untuk kembali duduk bersama dengan pemerintahan dan berdiskusi terkait situasi ketenagakerjaan nasional dengan semangat untuk melindungi yang sedang bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih nganggur.

Baca Juga: Gojek Berikan Beasiswa Pendidikan untuk Putra Putri Mitra

"Saya dengan antusias menunggu kehadiran teman-teman di meja dialog, bukan di jalanan. Saya percaya kita selalu bisa menemukan jalan tengah yang saling menenangkan. Kami sedang berupaya menyalakan lilin dan bukan menyalahkan kegelapan. Salam sayang saya kepada keluarga di rumah. Tetaplah sehat," ungkapnya.

Berikut isi lengkap surat terbuka Menaker Ida kepada Serikat Pekerja/Serikat Buruh:

"Hati Saya Bersama Mereka yang Bekerja dan yang Masih Menganggur"

Kepada teman-teman serikat pekerja/serikat buruh,

Sejak awal 2020 kita telah mulai berdialog tentang RUU Cipta Kerja, baik secara formal melalui lembaga Tripartit, maupun secara informal. Aspirasi kalian sudah Kami dengar, sudah Kami pahami.

Baca Juga: Ini Dia Tingkatan Ikhlas dalam Beramal Ibadah Menurut Syekh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi

Sedapat mungkin aspirasi ini kami sertakan menjadi bagian dari RUU ini. Pada saat yang sama kami juga menerima aspirasi dari berbagai kalangan.

Saya berupaya mencari titik keseimbangan. Antara melindungi yang telah bekerja dan memberi kesempatan kerja pada jutaan orang yang masih menganggur, yang tak punya penghasilan dan kebanggaan. Tidak mudah memang, tapi kami perjuangkan dengan sebaik-baiknya.

Saya paham ada di antara teman-teman yang kecewa atau belum puas. Saya menerima dan mengerti. Ingatlah, hati saya bersama kalian dan bersama mereka yang masih menganggur.

Terkait rencana mogok nasional, saya meminta agar dipikirkan lagi dengan tenang karena situasi jelas tidak memungkinkan untuk turun ke jalan, untuk berkumpul. Pandemi Covid masih tinggi, masih belum ada vaksinnya.

Baca Juga: Tahu Ga? Putih Telur Ternyata Banyak Manfaatnya Untuk Wajah Kita

Pertimbangkan ulang rencana mogok itu. Bacalah secara utuh RUU Cipta Kerja ini. Banyak sekali aspirasi teman-teman yang kami akomodir. Soal PKWT, outsourcing, syarat PHK, itu semua masih mengacu pada UU lama. Soal upah juga masih mengakomodir adanya UMK.

Jika teman-teman ingin 100% diakomodir, itu tidak mungkin. Namun bacalah hasilnya. Akan terlihat bahwa keberpihakan kami terang benderang.

Karena sudah banyak yang diakomodir, maka mogok menjadi tidak relevan. Lupakanlah rencana itu. Jangan ambil resiko membahayakan nyawa kalian, istri, suami dan anak-anak di rumah. Mereka wajib kita jaga agar tetap sehat.

Saya mengajak kita kembali duduk bareng. Dengan semangat untuk melindungi yang sedang bekerja dan memberi pekerjaan bagi yang masih nganggur. Saya dengan antusias menunggu kehadiran teman-teman di meja dialog, bukan di jalanan.

Saya percaya kita selalu bisa menemukan jalan tengah yang saling menenangkan. Kita sedang berupaya menyalakan lilin dan bukan menyalahkan kegelapan.

Salam sayang saya kepada keluarga di rumah. Tetaplah sehat. kitarawatkita

Saya Ida Fauziyah
Dan saya peduli

Ida Fauziyah
Menteri Ketenagakerjaan.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x