Ke Puan Maharani, Andi Arief: Dulu Menangis, Kami Berikan Tampungan

- 6 Oktober 2020, 12:42 WIB
Puan Maharani
Puan Maharani /jurnalhitz



GALAMEDIA - Netizen riuh di media sosial akibat insiden mikrofon yang dimatikan ketika anggota fraksi Demokrat tengah menyampaikan keberatan terkait pengesahan RUU Omnibus Law Ciptaker.

Kata kunci 'Puan' kemudian masuk ke trending topic di Indonesia. Seorang warganet @FelixNate mengatakan insiden mematikan mikrofon merupakan cara DPR dan pemerintah membungkam kritik Omnibus Law.

Pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja (RUU Ciptaker) dalam rapat paripurna semalam, Senin Oktober 2020 berlangsung panas. Selain diwarnai adu mulut antara pimpinan rapat dengan Partai Demokrat yang menolak pengesahan Ciptaker, rapat juga diramaikan dengan insiden mikrofon mati.

Netizen berasumsi bahwa Ketua DPR Puan Maharani mematikan mikrofon yang dipakai anggota Fraksi Demokrat saat menyampaikan pendapat di tengah panasnya rapat paripurna tersebut.

Baca Juga: RUU Ciptaker, Ini Alasan AHY Minta Maaf ke Buruh dan Pekerja

Hal ini tampak ketika Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin yang memimpin rapat  berkomunikasi dengan Puan yang berada di sebelahnya.

Setelah itu, Puan terlihat mengarahkan tangannya ke meja di depannya, dan seketika mikrofon yang dipakai Irwan berbicara mati.

Politikus Demokrat, Andi Arief sangat menyayangkan tindakan Ketua DPR RI Puan Maharani yang mematikan mikrofon saat anggota DPR RI Irwan Fecho menyampaikan interupsi di Sidang Paripurna pengesahan RUU Cipta Kerja.

Kejadian itu berawal jelang Pimpinan Sidang Aziz Syamsuddin akan mengetok palu untuk mengesahkan RUU Cipta Kerja.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Tak Sebut Cuti Hamil dan Melahirkan, Hanya Akomodir Soal Larangan Pemecatan

Andi Arief membandingkan sikap Partai Demokrat dalam memberikan kesempatan kepada partai oposisi menyampaikan pendapat di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

“Anggota Fraksi Demokrat sedang bicara, tiba-tiba mic dimatikan. Dulu kau menangis saja kami berikan tampungannya dalam wajan-wajan penghormatan. Puan Marahani,” tulis Andi Arief di akun Twitternya, dikutip Selasa 6 Oktober 2020.

Politikus Demokrat lainnya, Cipta Panca Laksana ikut memberikan kritikan keras atas tindakan putri Megawati Soekarnoputri di sidang kemarin. Terlebih saat itu, pimpinan sidang ada di tangan Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin.

Baca Juga: UU Cipta Kerja Tak Sebut Cuti Hamil dan Melahirkan, Hanya Akomodir Soal Larangan Pemecatan

“Suara kami tolong dengar lalu sampaikan… Jadi ingat lagu @iwanfals pas lihat kelakuan Puan ini. Boro2 mau dengar. Malah mic dimatiin saat @irwan_fecho memyampaikan aspirasinya sebagai wakil rakyat,” ungkapnya.

Akun @jatamnas atau Jaringan Advokasi Tambang mengungkap suami Puan, Hapsoro Sukmonohadi adalah pebisnis bisnis minyak dan gas bumi.

Hapsoro adalah Komisaris PT Triguna Internusa Pratama (anak usaha PT Rukun Raharja Tbk) yang bergerak di jasa pertambangan.

Tak hanya kata kunci 'Puan', beberapa tagar maupun kata kunci terkait pengesahan Omnibus Law menjadi trending topic di Indonesia. Beberapa tagar dan kata kunci tersebut adalah #MosiTidakPercaya, #dprpenghianat, 'DPR RI GAGAL' , 'Dewan Perwakilan Rakyat', hingga 'Demokrat'.

Tagar #MosiTidakPercaya juga sempat menembus jajaran trending topic worldwide. Hingga saat ini, tagar tersebut masih berada di peringkat pertama trending topic di Indonesia dengan jumlah cuitan sebanyak 1,7 juta.

Baca Juga: Ini Dia Tingkatan Ikhlas dalam Beramal Ibadah Menurut Syekh Abdullah bin Hijazi As-Syarqawi

Beberapa warganet membagikan apa yang akan terjadi di Indonesia apabila RUU Ciptaker berlaku.

Diketahui, Partai Demokrat bersama PKS kekeh menolak pengesahan RUU Cipta Kerja. Sementara tujuh fraksi lainnya setuju RUU Cipta Kerja jadi undang-undang.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x