Kapolrestabes Bandung: Massa Dipukul Mundur Karena Anarkis

- 7 Oktober 2020, 20:20 WIB
Pengunjuk rasa ricuh di depan gedung DPRD Jabar, Rabu 7 Oktober 2020.
Pengunjuk rasa ricuh di depan gedung DPRD Jabar, Rabu 7 Oktober 2020. /

GALAMEDIA - Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya menyatakan, Karena massa berusaha mendobrak gerbang Gedung DPRD Jabar sambil melempar batu dan berbuat tindakan anarkis, Rabu, 7 Oktober 2020 sore, pihaknya terpaksa memukul mundur massa.

"Tak lama setelah itu kawasan DPRD dan Gedung Sate clear. Kami pun masih mendalami massa tersebut dari kelompok mana‎. Tadi juga ada beberapa yang diamankan, tapi kami masih dalami. 

Tapi yang jelas mereka bukan kelompok dari mahasiswa atau buruh, dan mereka sengaja sekali membuat atau memancing agar petugas di lapangan itu menjadi emosi," ucapnya di lokasi.

Baca Juga: Tolak Omnibus Law Cipta Kerja, Ketua Umum PB NU Said Aqil Siroj: Rakyat Kecil Kian Tertindas!

Kepolisian pun lanjut Ulung melakukan pengamanan bagi massa berbaju hitam tersebut. "Terkait unjuk rasa besok pun kami akan melakukan pelayanan terbaik ke masyarakat yang melakukan aspirasinya kepada pemerintah. Akan kita dukung dan kita jaga, sehingga aspirasi masyarakat berjalan lancar dan baik," ucapnya seperti dilansirkan pikiran-rakyat.com.

Ulung pun masih memeriksa data dari intelijen apakah perlu untuk penebalan pasukan pada Kamis 8 Oktober 2020 besok. Hanya saja kemungkinan massa lebih banyak juga ada namun bisa juga jumlah massa justru biasa saja sama seperti hari sebelumnya.

Disinggung mengenai adanya massa yang menggunakan sajam, menurut Ulung hal itu masih didalamnya. Hanya saja dipastikan kelompok yang ricuh itu sekali lagi bukanlah dari kalangan mahasiswa maupun kalangan buruh.

Baca Juga: Jokowi Tidak Suka Relawannya Laporkan Najwa Shihab ke Polisi?

Seandainya massa kembali lagi setelah dibubarkan Ulung berjanji akan siap mengamankan. "Tujuannya demi bandung yang kondusif agar masyarakat bisa tetap beraktivitas seperti biasa. Bahkan pada malam hari pun petugas siap lakukan patroli. Termasuk tetap lakukan penutupan jalan," katanya.

Selain itu Ulung pun bersyukur pada saat pengamanan unjuk rasa pada Rabu 7 Oktober 2020 ini tidak ada petugas yang terluka.

Berita sebelumnya, ribuan mahasiswa beserta elemen masyarakat, kembali menggelar aksi di depan Gedung DPRD Jabar pada Rabu, 7 Oktober 2020 sore berujung ricuh.

Baca Juga: Selundupkan Sabu 12 kg, Polisi Tembak Mati Anggota Sindikat Narkoba Jaringan Internasional

Dari pantauan, terlihat mahasiswa mengenakan warna almamaternya masing-masing sementara elemen masyarakat mengenakan pakaian dominan hitam.

Jumlah massa yang datang terus bertambah mulai sore hari. Mereka datang sambil membawa spanduk yang berisi tulisan menolak UU omnibus law. Dikarenakan jumlah massa makin bertambah, ruas jalan di depan gedung dewan ditutup dan arus kendaraan dialihkan.

Tensi terlihat mulai memanas sekitar pukul 16.30 WIB ketika massa mulai mendesak untuk masuk ke dalam gedung dengan melemparkan botol air mineral serta ada pula yang menyalakan flare. Massa yang berada di bagian depan, terlihat mulai menggoyangkan pagar gedung.

Baca Juga: Rumah Sakit Santo Borromeus Segera Hadir di Summarecon Bandung

Massa pun terlihat melarikan diri ke berbagai arah. Ada yang berlari ke arah Gedung Sate dan adapula yang melarikan diri ke arah Flyover Pasupati. Hingga kini, suasana di depan Gedung DPRD Jabar mencekam meski sudah dapat dikendalikan. Terlihat Kapolda Jabar Irjen Rudy Sufahriadi sudah turun ke lokasi. ***

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x