Network
GALAMEDIA - Keberadaan PDIP dinilai sulit mendapat tempat di hati pemilih Sumatera Barat karena lemahnya komunikasi politik elit partai berlambang banteng tersebut.
Di sisi lain, aktivitas politik PDIP juga dinilai tidak sesuai dengan keyakinan politik masyarakat setempat. Warga Sumatera Barat bahkan menilai tokoh PDIP tak mau bertegur sama dengan mereka.
Hal itu terungkap lewat survei yang dilakukan Lembaga Riset dan Konsultan Spektrum Politika terkait keberadaan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri di Sumatera Barat.
Baca Juga: Ridwan Kamil Didesak Lepaskan Jabatan Gubernur Jabar Usai Temui Buruh yang Menolak Omnibus Law
"Dari survei yang kami lakukan, 62,3 persen warga merasakan tidak ada tokoh PDIP yang mau mendekatkan diri atau mendatangi mereka walaupun hanya sekadar untuk bertegur sapa atau berdiskusi," ujar Peneliti Lembaga Riset dan Konsultan Spektrum Politika Andri Rusta di Padang, Ahad, 11 Oktober 2020.
Dijelaskannya, survei bertema persepsi masyarakat Sumatera Barat terhadap PDIP dan eksistensi usai Pemilu 2019 dilakukan pada 10-15 September 2020. Survei ini mengumpulkan data di 19 kabupaten/kota.
Riset mewawancarai sebanyak 1.220 orang responden yang menjadi sampel diambil secara bertingkat di seluruh kabupaten/kota yang ada.
Sampel kemudian diacak secara proporsional dengan memperhatikan jumlah penduduk. Termasuk karakteristik penduduk yang ada di kabupaten/kota dengan margin of error 2,9 persen.
Baca Juga: Gasak Mesin ATM dengan Korek Api dan Tusuk Gigi, Komplotan Ini Tak Berkutik di Tangan Polisi
