Walhi Minta Pemkot Bandung Jangan Diam, Segera Lakukan Mitigasi Bencana Sedini Mungkin

- 14 Oktober 2020, 19:35 WIB
ILUSTRASI bencana angin kencang.*
ILUSTRASI bencana angin kencang.* /PIXABAY

GALAMEDIA - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Barat meminta Pemkot Bandung untuk melakukan mitigasi bencana sedini mungkin.

Langkah itu menurut Walhi perlu dilakukan sebagai bentuk antisipasi potensi bencana hidrometeorologi yang diumumkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat

Seperti diketahui, wilayah Kota Bandung menjadi salah dari 12 daerah di Jawa Barat yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Di antaranya musibah banjir dan longsor yang kerap terjadi saat musim penghujan tiba.

Baca Juga: Jawa Barat Diusulkan Jadi Provinsi Sunda, Ridwan Kamil Ungkit Soal Cirebon dan Betawi

Direktur Eksekutif Walhi Jabar, Meiki W. Paendong mengatakan, selain mitigasi bencana, Pemkot Bandung juga harus mempublikasikan peta kawasan rawan bencana kepada masyarakat.

Sebagai bentuk antisipasi serta menumbuhkan kepedulian dan kewaspadaan masyarakat, terkait potensi bencana.

"Sebagai daerah yang termasuk dalam tingkat risiko bencana cukup tinggi, maka Pemerintah Kota Bandung harus mau membuka informasi kepada publik terkait peta rawan bencana di Kota Bandung," tutur Meiki, Rabu, 14 Oktober 2020.

Baca Juga: Habib Rizieq Diminta Cepat Pulang oleh Denny Siregar, Kalau Tidak...

Diakuinya dalam membuka peta informasi tersebut, akan ada faktor dilema. Tapi jika tidak dilakukan, maka dikhawatirkan akan memperparah situasi saat bencana terjadi.

Dikatakannya sebagai langkah awal, Pemkot Bandung dapat melakukan edukasi terkait mitigasi bencana. Sehingga dapat membentuk kelompok kerja berbasis komunitas relawan tanggap bencana di tingkat kewilayahan.

Keberadaan kelompok itu bertugas dan berfungsi fokus pada pemantauan titik-titik yang berpotensi terjadinya bencana. Selain itu, berkoordinasi dengan badan atau dinas terkait, akan upaya yang perlu segera dilakukan dalam meminimalisir risiko dampak bencana.

"Jadi Pemkot perlu mendorong terbentuknya komunitas-komunitas itu, khususnya masyarakat yang tinggal dan berada di daerah rawan bencana," ujarnya.

Baca Juga: Dituding Lakukan Kampanye saat Hajat Tahunan Huluwotan, Ini Jawaban Bupati Bandung

Sebelumnya, Kepala Pelaksana Harian BPBD Jabar, Dani Ramdan mengatakan, pihaknya sudah melakukan antisipasi usai BMKG memprakirakan Indonesia pada umumnya masuk dalam fenomena La Nina.

"La Nina ini fenomenanya adalah intensitas hujannya tinggi jadi nanti akhir tahun sampai Januari, Februari akan sangat lebat hujan dan biasanya kalau di kita hujan lebat itu berimplikasi pada longsor dan banjir atau bencana hidrometeorologi," jelasnya.

Baca Juga: ShopeePay Day Digelar 15 Oktober Hadirkan Solusi Belanja Hemat Sambut Shopee 11.11 Big Sale

Pihaknya telah memetakan kabupaten/kota yang perlu mendapatkan kewaspadaan ekstra. Dia menunjuk wilayah Bogor Sukabumi, Selatan Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Ciamis Pangandaran.

Kemudian di utara yaitu Karawang, Subang karena punya muara Sungai Citarum, termasuk Bekasi dengan potensi sungai Bekasi itu akan berdampak juga.

"Bandung Raya, khususnya Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung," tambahnya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah