Warga Finlandia Heboh, Perdana Menteri Sanna Marin Tampil di Majalah Tanpa Bra

- 20 Oktober 2020, 19:30 WIB
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin.
Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin. /Twitter @valtioneuvosto/

GALAMEDIA - Menjadi model sebuah majalah lifestyle, Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin tampil seksi tanpa menggunakan bra.

Kontan penampilan perempuan berusia 34 tahun  itu menuai kritikan dari sejumlah kalangan. Hal tersebut memicu perdebatan tentang seksisme.

Marin, yang menjadi perdana menteri termuda di dunia saat menjabat pada tahun lalu, berpose untuk majalah Trendi edisi Oktober dengan mengenakan blazer, tanpa balutan pakaian dalam sedikit pun. Marin tampil memperlihatkan belahan dadanya.

Direktur Media khusus Wanita A-Lehdet, grup yang membawahi majalah Trendi, Mari Paalosalo-Jussinmaki, mengatakan bahwa foto tersebut memicu reaksi besar-besaran di Finlandia.

Baca Juga: Anggota Marinir Diturunkan Hadang Pendemo, Kelompok Perusuh Kocar-kacir Tinggalkan Patung Kuda

Trendi, sebut dia, menerima kritik keras di media sosial setelah majalah dirilis pada 9 Oktober lalu.

"Itu (kritik) mengejutkan. Kami sering mengeluarkan foto semacam itu sebelumnya. Tapi mereka (masyarakat) tak pernah merespons negatif seperti saat ini," ujar Jussinmaki, dikutip Selasa 20 Oktober 2020.

Jussinmaki mengatakan bahwa banyak masyarakat yang kecewa akan penampilan sang perdana menteri. Seorang perdana menteri dinilai tidak pantas untuk berpose terbuka sebagaimana yang ditampilkan dalam majalah gaya hidup itu.

Selain itu, beberapa masyarakat juga mengkritik pilihan Marin yang dinilai tak pantas untuk berpose terbuka di tengah kesibukan pemerintah menangani pandemi Covid-19.

"Hal ini (pemotretan) dianggap membuang-buang waktu perdana menteri," kata Jussinmaki.

Baca Juga: Mahasiswa dan Buruh Bubar, Kelompok Pemuda Lempari Polisi dengan Batu dan Botol

Marin dipilih sebagai cover story majalah Trendi pada edisi Oktober 2020. Di dalamnya, Marin berbicara mengenai tuntutan pekerjaannya, rasa lelahnya, serta kesulitannya menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan keluarga.

Apa yang disampaikan Marin dalam majalah pun memicu dukungan di media sosial. Sebagai tanggapan, banyak perempuan mengunggah gambar mereka dengan balutan blazer tanpa pakaian dalam di media sosial, ditemani tagar #imwithsanna.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

"Kohu näytti selkeästi sen, että se, mitä kuvissa näkyi, kertoi paljon katsojasta. Moni ei nähnyt rintavakoa ollenkaan. He näkivät Sanna Marinin pukeutuneena trendikkääseen mustaan housuasuun. Sellaiseen joka oli nähty viime vuosien aikana useissa naistenlehdissä ja Instagram-kuvissa. He painoivat Instagramissa kuvan päälle sydämiä ja kuumia liekkejä. Toiset taas katsoivat kuvaa ja näkivät, miten ammattitaito, älykkyys ja osaaminen ovat kiinni vaatteissa ja kenties siinä, miten paljon ne peittävät ihoa", sanoo Trendin päätoimittaja Mari Karsikas.⠀ ⠀ Lue, mitä muuta Sanna Marinin kuvista noussut kohu osoitti. Löydät tekstin biossa olevan linkin kautta. ⠀ ⠀ #imwithsanna #trendimag

A post shared by Trendi & Lily (@trendimag) on

"Saya pikir mereka bicara tentang perempuan yang lelah dengan berbagai pembatasan berperilaku, termasuk salah satunya yang dinilai dari penampilan mereka," ujar Jussinmaki.

Baca Juga: Bubarkan Diri, Mahasiswa Bakal Kembali Turun ke Jalan 28 Oktober 2020

Marin bukan politisi perempuan pertama yang menghadapi kritik atas penampilannya, baik dalam kehidupan pribadi ataupun publik. Pada 2016 lalu, mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May menghadapi kritikan setelah difoto dengan celana kulit untuk Sunday Times Magazine.

Selain itu, anggota parlemen Inggris, Tracy Brabin, juga mendapatkan sindiran di dunia maya setelah seseorang di media sosial memperlihatkan fotonya dengan bagian bahu yang terbuka dalam sebuah rapat parlemen.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x