Bansos Provinsi Jabar Tahap Tiga Disalurkan: Terbanyak Kota Bandung, Paling Sedikit Pangandaran

- 28 Oktober 2020, 14:13 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau pendistribusian bansos provinsi tahap tiga bagi masyarakat terdampak COVID-19 di Kantor Pos Garut, Kabupaten Garut, Selasa (27/10/20). (Foto: Rizal/Humas Jabar)
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat memantau pendistribusian bansos provinsi tahap tiga bagi masyarakat terdampak COVID-19 di Kantor Pos Garut, Kabupaten Garut, Selasa (27/10/20). (Foto: Rizal/Humas Jabar) /


GALAMEDIA - Bansos provinsi tahap tiga mulai digulirkan secara serentak ke 27 kabupaten/kota di Jawa Barat (Jabar), Selasa, 27 Oktober 2020. Total jumlah penerima bansos 1.907.274 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS). Pendistribusian dijadwalkan berlangsung selama 18 hari hingga 13 November 2020.

Sebanyak 45,1 persen penerima bansos ada di kawasan Bodebek dan Bandung Raya. Bodebek (Kota/Kab Bogor, Kota/Kab Bekasi, Kota Depok) ada 359.567 KRTS, sementara Bandung Raya (Kota Bandung, Kab Bandung, Kota Cimahi, KBB) ada 499.046 KRTS.

Daerah paling banyak menerima bansos yakni Kota Bandung 9,88 persen. Disusul Kab Bandung (9,26 persen), Kab Bogor (7,55 persen), KBB (6,32 persen), dan Kab Garut (5,65 persen). Sementara daerah paling sedikit yakni Kabupaten Pangandaran dengan jumlah 0,15 persen dari total KRTS Jabar.   

Baca Juga: Ngeri! Jakarta Pernah Didera 3 Kali Gempa Besar, World Bank Keluarkan Peringatan

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beserta pimpinan lain memantau langsung hari pertama penyaluran bansos ini. Gubernur memilih meninjau di Kabupaten Garut dengan
melepas keberangkatan para pengemudi motor dari PT Pos Indonesia yang menuju ke rumah-rumah penerima bansos.

“Sebenarnya sebagian besar sudah berproses di bantuan ketiga ini. Sementara per hari ini sesuai rencana. Bantuan keempat nanti akan mengakhiri (disalurkan di akhir tahun), karena ekonomi sekarang sudah membaik. Jadi ekonomi Jawa Barat sudah bergerak di 60 persen,” kata Kang Emil.

Gubernur menambahkan, bansos ini hanya diberikan dalam keadaan darurat seperti saat situasi pandemi Covid-19. Oleh karena itu, dia berharap ekonomi Jabar terus bergerak hingga 90 persen, sehingga tahun depan sudah tidak ada lagi penerima bansos.

Baca Juga: Uang Palsu Belum Sempat Diedarkan, Empat Pelakunya Keburu Terendus dan Ditangkap Polisi

“Mudah-mudahan sisa waktu di November sampai Desember mendekati 80 sampai 90 persen. Artinya kalau sudah angka itu maka ekonomi sudah normal lagi asal disiplin (protokol kesehatan),” ujarnya.

“Saya doakan ekonomi Garut juga terus membaik, sehingga awal tahun depan sudah tidak ada bansos lagi. Karena yang namanya bansos itu adalah darurat, pada saat betul-betul darurat bansos masuk,” lanjutnya.

Jumlah penerima bansos di Kabupaten Garut sendiri sekitar 107.730 KRTS atau 5,65 persen dari total KRTS di Jabar. Wakil Bupati Garut Helmi Budiman mengucapkan terima kasih atas bansos yang diberikan Pemda Provinsi Jawa Barat.

Baca Juga: Demonstran Tolak Omnibus Law Cipta Kerja Gaungkan 'Sumpah Buruh', Begini Isinya

“Covid-19 di Kabupaten Garut belum ada tanda-tanda turun, artinya tekanan ekonomi terus dialami masyarakat,” ungkap Helmi.

“Kami yakin, kami sepakat, bahwa pembagian (bansos) ini menjadi salah satu bagian dari upaya perbaikan ekonomi agar ada perputaran uang ataupun barang, sehingga ada perputaran ekonomi,” harapnya.

Sementara itu, jumlah nominal bansos tahap tiga sebesar Rp350.000 dari semula Rp500.000. Rincian Rp100.000 tunai dan Rp250.000 berupa sembako. Sembako tersebut terbungkus dalam satu kantong tas kain berdesain batik.

Baca Juga: Eksekusi Sadis Puluhan Napi, Di Balik Jeruji Besi Pencuri Remaja Ini Perlahan Jadi Pembunuh Berantai

Koordinator Sub Divisi Logistik Sri Endang Marwati menjelaskan, nomimal bansos tahap tiga berkurang karena ada penambahan KRTS dari asalnya 1,3 juta menjadi 1,9 juta. Di satu sisi APBD Provinsi makin terbatas. “Cost (biaya) juga bertambah,” imbuh Sri.

Sri menambahkan, Pemdaprov Jabar sama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan memanfaatkan aplikasi Pikobar dalam proses pembersihan data, sehingga tidak akan ada data ganda atau KRTS yang menerima bansos dua kali.

“Untuk tahap tiga ini kita sudah bekerja sama dengan BPKP untuk cleansing data. Dengan Pikobar juga sudah melakukan 23 proses cleansing, sehingga data yang tahap tiga ini. Insyaallah sesuai dengan yang kita harapkan. Jadi tidak ganda atau dobel penerima,” katanya.

Baca Juga: Maulid Nabi Muhammad SAW Benarkah Terjadi pada 12 Rabiul Awal?

Jumlah KRTS Berdasarkan Daerah:
1.    Kota Bandung (9,88 persen)
2.    Kab Bandung (9,26 persen)
3.    Kab Bogor (7,55 persen)
4.    KBB (6,32 persen)
5.    Kab Garut (5,65 persen)
6.    Kab Bekasi (5,20 persen)
7.    Kab Subang (5,13 persen)

Baca Juga: Presiden Jokowi Sumpah Pemuda Bawa Energi Positif untuk Mempersatukan Bangsa

8.    Kab Cianjur (5,05 persen)
9.    Kab Sukabumi (4,89 persen)
10.    Kab Majalengka (4,88 persen)
11.    Kab Sumedang (4,37 persen)
12.    Kab Tasikmalaya (4,11 persen)
13.    Kab Ciamis (4,06 persen)
14.    Kota Depok (3,87 persen)
15.    Kab Karawang (3,53 persen)
16.    Kab Kuningan (3,04 persen)

Baca Juga: BLT BPJS Belum Diterima, Kemnaker: Masih Ada Waktu untuk Memperbaiki

17.    Kab Indramayu (2,88 persen)
18.    Kab Cirebon (2,76 persen)
19.    Kota Tasikmalaya (2,07 persen)
20.    Kota Bogor (1,74 persen)
21.    Kab Purwakarta (1,16 persen)
22.    Kota Cirebon (0,80 persen)
23.    Kota Cimahi (0,70 persen)
24.    Kota Bekasi (0,49 persen)
25.    Kota Banjar (0,27 persen)

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x