Siapkan Podium Khusus, Dituding Bakal Kudeta Hasil Pilpres Ini Tanggapan Trump

- 2 November 2020, 13:56 WIB
DailyMail
DailyMail /

GALAMEDIA - Ramai diberitakan bakal mengumumkan kemenangan secara prematur di malam pemilihan presiden, Selasa (3 November 2020) besok, Presiden AS Donald Trump akhirnya buka suara soal apa yang dianggap sebagian sebagai “kudeta” opini hasil pemilu.

Dikutip Galamedia dari DailyMail, Selasa (2 November 2020) laman Axios mengutip tiga orang sumber menyebut Trump berniat mengklaim kemenangan pilpres 2020 pada Selasa malam waktu setempat jika perolehan suaranya menunjukkan keunggulan atas Joe Biden.

Bahkan jika banyak suara Electoral College masih belum diketahui sekalipun. Ditanya mengenai hal saat mendarat di North Carolina untuk reli ketiganya, Trump mengatakan, "Tidak, tidak, itu laporan palsu."

Baca Juga: Nyaris Tak Mengenal Archie, Pangeran Charles Ungkap Kesedihan Terdalam dari Kepergian Pangeran Harry

Meski demikian ia memperingatkan pihaknya siap mengirim pengacara ke negara bagian seperti Pennsylvania untuk menyengketakan surat suara.

“Jika orang ingin mengirim surat suara, mereka harusnya melakukannya jauh sebelum hari H,” katanya. Trump berulang kali menyerukan agar hasil akhir pilpres diumumkan pada malam pemilihan.

"Kurasa tidak adil  kami harus menunggu dalam jangka waktu yang lama setelah pemilu," katanya.

Baca Juga: Tekan Pengaruh Islam, Partai Komunis China Lucuti Kubah Semua Masjid di Seantero Negeri

Trump secara pribadi membahas secara rinci potensi skenario pada hari H pemilu 3 November.

Di antaranya seperti disebutkan Axios dirinya akan  berjalan menuju podium khusus pada hari Selasa malam dan menyatakan menang sebelum hasil resmi diumumkan.

Namun kemungkinan hasil pemilu di beberapa negara bagian masih belum rampung dan kandidat mana yang mendapatkan suara Electoral College pada hari Selasa belum akan diketahui.

Ini karena jumlah pemilih via surat kali ini yang memecahkan rekor memerlukan penghitungan lebih lama.

Pasalnya dilakukan di tengah pandemi sejumlah wilayah menoleransi kedatangan surat suara hingga melewati tanggal 3.

Baca Juga: Tak Ingin Inggris Terguncang, Positif Corona Istana Tutup Rapat-rapat Kondisi Pangeran William

Namun Sekretaris Negara Pennsylvania Kathy Boockvar pada Meet The Press  NBC, Minggu pagi mengingatkan bahwa secara tradisional hasil resmi pemilu tak pernah ditetapkan tepat di malam pilpres.

Dia secara khusus menunjukkan fakta bahwa beberapa negara bagian mengizinkan tentara yang tengah berada di luar negeri memberikan suara hingga satu minggu setelah pilpres.

Meski demikian warga sudah terbiasa mengetahui pemenang pilpres di malam pemilihan berdasarkan proyeksi berdasarkan hitungan parsial.

Penghitungan suara pilres bahkan jarang dilakukan pada hari H. Apalagi saat ini sejumlah  negara bagian  memperpanjang periode penghitungan surat suara yang masuk.

Baca Juga: Jakarta Kota Terbaik Dunia, Fadli Zon Sindir Istana: Giliran Salah Cuci Tangan!

Tim Trump sendiri bersiap untuk mengklaim bahwa surat suara yang dihitung setelah 3 November merupakan bukti kecurangan dalam pemilihan dan penipuan. Pihaknya akan menuduh Demokrat mencoba mencuri hasil pemilihan umum.

Direktur komunikasi kampanye presiden Tim Murtaugh mengatakan, “Ini upaya orang-orang yang mencoba memunculkan keraguan tentang kemenangan Trump. Jika memang menang, Trump akan mengumumkannya.”

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 11 Resmi Dibuka, Segera Daftarkan Diri Anda

Sementara itu, Mahkamah Agung memutuskan Pennsylvania dan North Carolina dapat menghitung suara mail-in setelah hari H pemilihan. Ini berarti sangat tidak mungkin pemenang pemilu diketahui Selasa malam.

Orang-orang dekat Trump mengklaim Trump bisa mengumumkan kemenangan jika perolehan suaranya memimpin di Texas, Iowa, Georgia, dan negara bagian swing seperti Ohio, Florida, North Carolina dan Arizona.

Halaman:

Editor: Mia Fahrani

Sumber: dailymail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah