Network
GALAMEDIA - Menteri Luar Negeri Taiwan Joseph Wu telah menegaskan kembali netralitas Taiwan dalam pemilihan presiden AS mendatang. Ia meyakinkan bahwa hasil tidak akan mempengaruhi hubungan antara kedua negara.
Sebelumnya adanya anggapan jika Joe Biden mampu mengalahkan Donald Trump maka hubungan AS dengan Taiwan berubah. Namun hal tersebut langsung dibantah Wu.
Menurut rilis berita oleh Kementerian Luar Negeri (MOFA) pada hari Senin 2 November 2020, Wu mengindikasikan bahwa Taiwan tidak berniat untuk memihak dalam pemilihan presiden AS selama wawancara dengan surat kabar Spanyol El Diario ABC pekan lalu.
Wu mengatakan pemerintah Taiwan akan terus bekerja dengan Demokrat dan Republik terlepas dari siapa yang memenangkan pemilu 3 November.
Baca Juga: Tito Klaim Indonesia Kini Jauh Lebih Demokratis, Demonstrasi Tak Perlu Izin
Kedua partai besar di AS telah menyatakan dukungan untuk Taiwan, kata Wu, menambahkan bahwa tidak mungkin hubungan bilateral akan terpengaruh oleh hasil pemilihan.
Dia menambahkan bahwa akan ada masa transisi jika calon dari Partai Demokrat Joe Biden menjadi pemenang kursi presiden, lapor New Talk.
Wu juga menyampaikan kekhawatiran atas ketegangan di Selat Taiwan dan mengatakan Taiwan bukan satu-satunya negara yang merasa terancam oleh ekspansi militer Beijing.
Dia mengatakan Jepang, India, dan negara-negara di Laut China Selatan juga berada di garis depan dari meningkatnya ancaman dari China.
Wu menekankan bahwa Taiwan secara konsisten mengadvokasi perdamaian lintas selat dan percakapan dengan Beijing dengan persyaratan yang setara.
Namun, pemerintah China telah mengabaikan sikap ramah Taiwan dan terus memaksakan agenda "satu negara, dua sistem" ke rakyat Taiwan, katanya.
Baca Juga: LINK LIVE STREAMING Atalanta vs Liverpool: The Reds Dapat Kekuatan Baru, Tuan Rumah Masih Merana
Menteri luar negeri juga menyebutkan bahwa keberhasilan Taiwan menangani pandemi virus korona telah membantu paparan internasionalnya.
Wu menambahkan bahwa lebih banyak pemerintah Eropa telah menunjukkan minat dalam keterlibatan lebih dekat dengan Taiwan sejak pandemi sambil mengutuk perilaku tidak bertanggung jawab China, lapor CNA.***
