Network
GALAMEDIA - Indonesia sampai saat ini masih berupaya keras untuk memerangi virus corona atau Covid-19 yang semakin hari semakin meluas penyebarannya.
Pemerintah sudah bekerja maksimal, salah satunya dengan mencoba mencari vaksin. Rencananya, vaksinasi dilakukan pada akhir Desember 2020, sebagaimana pernah disampaikan Menko Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.
Program vaksinasi Covid-19 itu disebut menjadi harapan terakhir penanganan pandemi yang akan berpengaruh besar terhadap pemulihan ekonomi. Termasuk mencegah Indonesia masuk jurang resesi.
Baca Juga: Kalah dalam Tuntutan di Georgia dan Michigan, Donald Trump Akan Ajukan Gugatan di Nevada
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2020 masih terkontraksi. Namun kondisinya lebih baik dari kuartal II-2020 yang minus 5,32 persen. Kuartal III angkanya minus 3,49 persen secara tahunan.
Anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menyatakan, mitigasi ekonomi Indonesia dengan vaksin Covid-19 menjadi sebuah keniscayaan sebagai mitigasi dalam pandemi.
"Kondisi ekonomi kita memang menunjukkan beberapa indikator yang mengkhawatirkan. Puncaknya tentu pada pertumbuhan ekonomi nasional yang kembali mengalami pertumbuhan negatif di kuartal ketiga 2020," ujar Farhan, di Kota Bandung, Jumat 6 November 2020.
Meski begitu, ujar Farhan, ada beberapa indikasi yang dikenal umum yang menunjukakn angka menggembirakan. Ia mengambil contoh surplusnya perdagangan internasional.
Baca Juga: Fifi Mencari Keadilan Usai Dituding Gelapkan Uang dan Dijadikan Tersangka
"IHSG yang trennya kembali naik dan penguatan nilai tukar rupiah di pasar uang. Namun secara umum perekonomian kita masih rentan (volatile)," ungkapnya.
