DLH Jabar Klaim Pencemaran Limbah Feses di DAS Citarum Menurun Selama Pandemi

- 6 November 2020, 16:08 WIB
Warga tengah menaiki perahu di Sungai Citarum.
Warga tengah menaiki perahu di Sungai Citarum. /Galamedia/

GALAMMEDIA - Pencemaran limbah feses atau kotoran hewan dan manusia alami penurunan di Daerah Aliran Sungai (DAs) Citarum, Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat (DLH Jabar) berkomitmen tangani dan menyelesaikan masalah tersebut.

DLH Jabar menyatakan penanganan masalah itu terus dilakukan walaupun tingkat pencemaran air di sepanjang DAS Citarum mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.

"Secara umum, selama pandemi Covid-19 ini kualitas air di DAS Citarum membaik, namun ada hal yang masih harus dibenahi yakni terkait aspek Fecal Coli dan Total Coliform. Jadi itu tentang buangan feses dari peternakan dan manusia yang hingga saat ini cukup tinggi," kata Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtia di Bandung, Jumat 7 November 2020.

Baca Juga: Dianggap Beri Kabar Menyesatkan, Cuitan Donald Trump di Twitter Beri Tanda

Dikatakannya, masih adanya masalah pencemaran di DAS Citarum karena limbah feses hewan peliharaan dan manusia menunjukkan masih rendahnya pemahaman akan lingkungan hidup dan kesehatan masyarakat atau peternak yang tinggal di pinggir Sungai Citarum.

"Kami sedih ketika ada temuan masih banyak warga yang membuang langsung fesesnya di Sungai Citarum, termasuk peternak sapi di daerah Lembang yang membuang kotoran ternaknya ke sungai secara langsung," kata dia.

Selain itu, lanjut Prima, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Permukiman Provinsi Jawa Barat dan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi masalah pencemaran dari feses di DAS Citarum.

Baca Juga: Segera Cek Rekening, BLT BPJS Tahap 2 Cair Hari Ini!

"Ini juga kan terkait dengan sanitasi, bisa ditanyakan ke Diskimrum (Dinas Perumahan dan Permukiman)Jabar). Kemudian kami juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan terkait peternaknya," kata dia.

Lebih lanjut ia mengatakan indikator menurunnya tingkat pencemaran air di sepanjang DAS Citarum saat ini bisa dilihat dari parameter Chemical Oxygen Demand (COD) yang menunjukkan turunnya angka pencemaran industri di tahun 2020.

"Indikator COD itu turun cukup signifikan di 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini tercermin dari data yang didapat di sejumlah daerah lintasan Sungai Citarum kawasan industri seperti Cisirung dan Nanjung, Kabupaten Bandung. Jadi COD tahun ini jauh menurun, nilainya sudah tidak jauh berbeda dari standar baku mutu," katanya.

Baca Juga: Aksantara ITB Borong Kontes Robot Terbang Indonesia 2020

Kemudian, lanjut Prima, tingkat pencemaran yang dihasilkan oleh limbah domestik atau Biological Oxygen Demand (BOD).

Lebih lanjut ia menuturkan berdasarkan data DLH Jabar terdapat penurunan pencemaran Sungai Citarum dari limbah domestik dari 2019 ke 2020.

Selain itu, tingkat erosi juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dari tahun lalu. Hal ini terukur dalam Total Suspended Solid (TSS).

Baca Juga: Maluku Utara dan Papua Barat Segera Miliki Pahlawan Nasional, Ini Tokohnya

"Jadi TSS tahun ini turun banget dibanding tahun lalu, karena penanganan di atas hulu sungai juga cukup efektif. Mulai dari penataan infrastruktur, kegiatan pengerukan sedimen hingga terasering di pinggir kiri kanan sungai," kata dia.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah