Diakuinya, akses permodalan bagi pelaku usaha kecil kepada lembaga keuangan cukup sulit dan berbelit. Terlebih dengan adanya jaminan yang harus disertakan dalam pengajuan permodalan.
"Saya berharap program ini bisa terus berkelanjutan, karena ini bagian dari membangun trust atau kepercayaan dari para pelaku usaha. Karena tim yang sudah ada akan melakukan evaluasi setiap bulannya," tuturnya.
Baca Juga: Datangi Lokasi Pembangunan RS, Warga dan Komisi I DPRD Garut Desak Penutupan Sementara
Pada kesempatan yang sama, salah satu penerima stimulus permodalan, Nurbety (52) berharap bantuan tersebut akan dapat meningkatkan kembali usahanya yang mengalami penurunan akibat pandemi.
Pemilik Tiara Pastry ini menerangkan, penurunan angka penjualan aneka kue dan jajananya menurun hingga 50 persen, dibanding sebelum terjadi pandemi Covid-19.
"Biasanya sehari bisa habis 9 Kg adonan, sekarang paling 5 atau 6 Kg adonan. Mudah-mudahan bisa kembali normal dan penjualan bertambah lagi kedepannya," tambahnya.***