Didatangi Pertamina Regional Jabar, Bupati Garut Malah Minta Ini Itu

- 6 November 2020, 22:40 WIB
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima kunjungan jajaran Pertamina Jawa Barat terkait koordinasi internal mengenai subsidi gas 3 kg dan penertiban pom mini, di Ruang Pamengkang, Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Jum’at 6 November 2020.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima kunjungan jajaran Pertamina Jawa Barat terkait koordinasi internal mengenai subsidi gas 3 kg dan penertiban pom mini, di Ruang Pamengkang, Pendopo Garut, Jalan Kabupaten, Jum’at 6 November 2020. /

GALAMEDIA- Bupati Garut, Rudy Gunawan, menerima kunjungan jajaran Pertamina Jawa Barat terkait koordinasi internal mengenai subsidi gas 3 kg dan penertiban pom mini, di Ruang Pamengkang, Kabupaten Garut, Jumat 6 November 2020.

Bupati mengatakan, kegiatan tersebut membahas mengenai perhitungan subsidi dan penambahan pangkalan gas 3kg. Hal ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang ada di desa-desa.

“Jadi Pertamina Regional Jawa Barat mengadakan komunikasi dengan kami, diantaranya kami mau menghitung yang berhubungan dengan subsidi gas, dan yang kedua kami sudah mengajukan permohonan sebenarnya untuk menambah pangkalan kembali di tiap-tiap desa yang jumlah penduduknya besar dan jumlah kemiskinannya tinggi,” ujarnya.

Baca Juga: Warga Amerika Sambut Wapres Perempuan Pertama Berdarah Asia, Dipuji Kerena Gaya Bertanya

Rudy menyebutkan, Anggaran Rumah Tangga (ART) gas 3 kg yang ditetapkan sebenarnya sekitar Rp 16.900, akan tetapi para pedagang menjualnya dengan harga lebih dari Rp 20.000.

“Gas yang subsidi yang 3 kg, kan ART yang dari bupati itu hanya Rp 16.900 sebenarnya, tapi pada kenyataannya di pedagang dijual lebih dari Rp 20.000, padahal ART kami tidak (boleh) lebih dari 17.000,” ucapnya.

Rudy menilai, perbedaan harga gas 3 kg ini dikarenakan adanya uang transportasi bagi pemilik warung yang menjual gas.

“Susah karena memang ada pihak-pihak tertentu yang membeli misalnya di pangkalan 17.000 dengan uang transportasi ke warungnya, ya warungnya menjual (dengan harga) negosiasi lah. Ketika di warung tidak ada patokan harga,” katanya.

Baca Juga: Hyundai Motors Indonesia Luncurkan Dua Mobil Listrik Murni, Ini Daftar Stasiun Pengisian Listriknya

Selain itu, lanjut Rudy, berkaitan dengan keberadaan pom mini, pihaknya berharap adanya pengawasan dari Pertamina terhadap pom mini, karena pom mini tidak dikeluarkan oleh pihak Pertamina.

“Kami juga memohon adanya pengawasan yang baik terhadap pom mini. Pertamina ini hanya membuat untuk depo-depo. Tera-nya tidak terukur dan tentu kualitasnya tidak terukur,” ucapnya.

Menurut Rudy, Pemerintah Daerah Kabupaten Garut pun akan melakukan penertiban terhadap pom mini karena selama ini mereka tanpa izin dan tanpa kuota dari Pertamina.

Baca Juga: Bye Bye Trump, #PresidenElectJoeBiden Jadi Trending Topic: We Made It!

“ Ini hanya orang tertentu yang menjual seolah-olah ada pom mini,” katanya.

 

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah