Salut, Warga Cipageran Patungan Untuk Bantu yang Terdampak Covid-19

- 13 November 2020, 17:37 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay

Menurut Rully, jumlah total penduduk di kelurahan Cipageran sebanyak 42 ribu jiwa. Setiap keluarga menyumbang sesuai dengan jumlah jiwa yang ada di keluarganya.

"Misalnya 1 keluarga ada 3 orang, berarti Rp3 ribu, kalau 7 orang berarti sumbangannya Rp7 ribu. Ada yang mau ngasih lebih, misalnya Rp200 ribu ngga boleh, harus Rp1.000 saja. Kalau mau membulatkan boleh, contohnya 7 orang jadi 10 ribu itu boleh, tapi kalau mau ngasih Rp 100 ribu, Rp 200 ribu, Rp1 juta itu ngga boleh. Total penduduk di kita kan 42 ribu jiwa, sebenarnya bukan tidak terlibat semuanya, tapi sosialisasinya belum sampai, karena kita patokannya hanya di 2 minggu, setelah itu stop," terangnya.

Baca Juga: Sebut Membunuh Penghina Nabi Halal, Bocah 11 Tahun Ancam Penggal Gurunya

Disebutkan Rully, Sasaji ini dikumpulkan hanya satu kali, tidak bersifat rutin. "Hanya dilakukan satu kali. Ngga rutin, per kebutuhan saja. Uang Rp34 juta lebih itu sampai habis dulu, barulah kita menggali lagi kalau ada. Kalau ada sisa kita sepakat untuk dibagikan kepada yang membutuhkan, misalnya untuk anak yatim piatu atau bisa kemanapun boleh," tuturnya.

Menurutnya, warga dengan sukarela menyumbangkan uangnya untuk membantu sesama. "Ngga ada yang keberatan, karena itu tadi nilainya. Sasaran kita bukan hanya orang mampu, yang ngga mampu juga bisa ikut nyumbang. Ada porsi gotong royongnya, bukan hanya dibantu tapi juga membantu orang," sebutnya.

Uang yang terkumpul dari Sasaji ini kemudian di serhakan kepada warga yang sembuh dari Covid-19. Dalam penyerahan bantuan Sasaji tersebut ada 5 KK yang meneriamnnya, masing-masing mendapat bantuan Rp 1 juta.

Baca Juga: Mahasiswa Jur Tari ISBI Bandung Manfaatkan Teater Terbuka untuk Kuliah Praktik, Prokes Diutamakan

"Selama ini kan di Cipageran sudah berjalan, kalau ada yang kena Covid tetangganya yang memberi makan. Karena mereka tidak boleh berkeliaran, isolasi di rumah. Selama mereka isolasi siapa yang ganti penghasilan ?.

Kalau misalnya dia berjuakan lotek, selama 14 hari tidak boleh berjualan, ngga boleh keluar rumah siapa yang mengganti. Nah berangkat dari sana kita mengajak warga semua hayu saling sumbang seribu aja. Dan sekarang Alhamdulillah kita bisa bantu mereka yang sudah sembuh dapat Rp 1 juta per keluarga," terangnya.

Wali Kota Cimahi, Ajay M. Priatna mengapresiasi apa yang dilakukan warga kelurahan Cipageran yang mau membantu warga lainnya yang terkena Covid-19.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah