Mengenal akan Sejarah Kebun Binatang Bandung

- 22 April 2024, 16:21 WIB
Pengunjung menikmati kebun binatang Bandung/www.bandung.go.id/
Pengunjung menikmati kebun binatang Bandung/www.bandung.go.id/ /

Pemerintah Kotapraja Bandung (gemeente) mendirikan perumahan dalam bentuk real estate, gedung pemerintahan, motel/hotel, instansi pendidikan, tempat hiburan, serta taman-taman kota. 

Satu di antara taman yang didirikan gemeente tersebut adalah Jubileum Park (Taman Botanik), yang membentang dari ujung paling utara daerah Lebak Gede Barat sampai dengan Cikapundung Timur.

Tahun 1933, atas prakarsa Bandoeng Vooruit, kedua kebun binatang yang didirikan di Cimindi dan Bukit Dago tersebut disatukan dengan pindah ke wilayah bagian selatan Jubileum Park.

Pendirian ini disahkan Gubernur Jendral Hindia Belanda pada 12 april 1933 dengan nama Bandoengsche Zoologisch Park pimpinan Hogland, Kepala bank Bank DENNIS yang sekarang BJB, yang secara ekonomi sangat kuat untuk menjadi pendukung dana dalam mengelola taman hewan tersebut.

Baca Juga: Kebun Binatang Cina: Fakta tentang Beruang Matahari yang Viral

Pendirian Bandoengsche Zoologisch Park, tertulis pada Kandang Gajah yang dibangun pada tahun yang sama oleh kontraktor Thio Tjoan Tek yang berkantor di Ost Eindeweg (Jl. Sunda).

Pendirian kebun binatang dan taman-taman di Bandung, sama dengan tujuan didirikannya Jubileum park, yakni merupakan bagian dari kelengkapan infrastruktur kota, di samping taman-taman lain, seperti Insulinde Park (Taman Lalu lintas), Molukken Park (Taman Maluku), Ijzerman Park (Taman Ganesa), dan Pieter Park (Taman Merdeka).

Tahun 1942, Jepang mendarat dan melakukan pendudukan, banyak orang Belanda (termasuk Hoogland) ditahan pihak Jepang, dan berada di tempat penampungan (camp interniran).

Kebun Binatang diurus oleh sekelompok kaum pribumi, satu di antaranya R. Ema Bratakoesoema, dalam kondisi keterbatasan biaya tentunya.

Rentang waktu 1945-1950. Satwa penghuni Kebun Binatang semakin tidak terurus dan memprihatinkan. Karena Indonesia saat itu dalam keadaan mempertahankan kemerdekaan dan menghadapi Agresi Militer I dan II dari pihak Belanda.

Halaman:

Editor: Dicky Aditya

Sumber: bandung.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah