Dokter Rafi Pemeriksanaan Pemain dengan Rapid Test Rugikan Persib

- 29 Juni 2020, 16:17 WIB
Persib Bandung
Persib Bandung /

GALAMEDIA - PSSI memastikan akan menerapkan protokol kesehatan pada pelaksanaan Liga 1 2020 mendatang. Mereka pun sudah membagikan buku pedoman yang harus ditaati oleh setiap peserta liga nanti.

Membahas mengenai isi buku pedoman kesehatan PSSI tersebut, dokter Persib Rafi Ghani mengaku tidak menyetujui salah satu poin yang terdapat dalam buku tersebut, khususnya mengenai pemeriksaan dengan menggunakan rapid test.

"Saya sudah melihat sepintas protokol kesehatan untuk dimulainya Liga 1. Disana ada salah satu poin yang saya tidak setuju, karena pemeriksaan dengan rapid tes. Jadi artinya setiap orang yang boleh masuk lapangan sudah lolos pemeriksaan rapid tes yang non-reaktif," katanya saat dijumpai di Mess Persib, Jalan Ahmad Yani, Kota Bandung, Senin 29 Juni 2020.

Baca Juga: Unggah Tarian di TikTok, Penari Perut Ini Dihukum Tiga Tahun Penjara dan Denda Ratusan Juta

Alasannya kata Rafi, rapid test tidak bisa dijadikan acuan untuk mengetahui apakah pemain yang diperiksa terbebas dari virus atau tidak. Selain itu rapid test dinilai hanya untuk mendeteksi anti body pada tubuh seseorang.

Dia mencontohkan, jika salah seseorang pernah terpapar virus Corona dan sembuh. Maka, orang tersebut dipastikan akan positif jika kembali diperiksa melalui metode rapid tes. Pasalnya, anti body orang yang pernah terpapar sudah terbentuk, seperti Wander Luiz misalnya.

"Nah, saya berfikir pada atlet saya ini sudah terbentuk anti body. Jadi kalau rapid tes yang kita ketahui hanya untuk mengetahui anti body di dalam badan seseorang artinya sudah bisa dipastikan itu akan reaktif atau positif pada saat pemeriksaan rapid tes," jelasnya.

Baca Juga: Presiden Beri Peringatan Keras pada Para Menteri dan Lembaga Negara

Untuk itu, poin mengenai rapid test akan sangat merugikan bagi tim Persib mengingat salah satu pemainnya pernah dinyatakan positif Covid-19.

"Jadi mungkin poin ini sangat merugikan buat tim Persib Bandung. Ini sudah saya kordinasikan dengan dokter PSSI yang membuat protokol kesehatan ini dan kemungkinan kita mau mengadakan pertemuan untuk membuat protokol kesehatan yang lebih baik,"ungkapnya.

Dia pun mengusulkan agar pemeriksaan melalui rapid test dapat diganti dengan metoda swab test atau PCR (Polymerase Chain Reaction) agar tim dapat mengetahui secara langsung apakah pemain yang diperiksa terpapar virus Corona atau tidak.

Baca Juga: Ancaman Jokowi Reshuffle Kabinet Bukan Hal Baru, Masalah Ini Bakal Kembali Sunyi

"Jadi salah satu usulannya kemungkinan untuk memulai kompetisi kita melakukan pemeriksaan swab PCR dan setelah dilakukan itu untuk berikutnya kita ikuti protokol kesehatan yang baik," harapnya.

Editor: Kiki Kurnia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x