Pilpres 2024 Satu Putaran Pemenangnya Prabowo, Disampaikan KDM Setelah Berdialog dengan Masyarakat Bawah

- 30 Januari 2024, 20:59 WIB
Ibu ibu selfie bersama Kang Dedi Mulyadi (KDM)
Ibu ibu selfie bersama Kang Dedi Mulyadi (KDM) /



GALAMEDIANEWS - Kang Dedi Mulyadi tampak dikerubuti ibu ibu, KDM yang merupakan caleg DPR RI dari partai Gerindra tersebut mengungkap bahwa dari hasil perjalananya ke beberapa desa, masyarakat bahwa menginginkan bahwa pemilihan presiden (Pilpres) 2024 ini berlangsung satu putaran.

KDM pun menyebutkan dalam kampanye didepan ribuan warga bahwa Pilpres satu putaran itu pemenangnya pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran karena hanya pasangan itu yang dianggap punya peluang paling besar.

Kang Dedi Mulyadi yang merupakan kader Partai Gerindra tersebut menyampaikannya kepada pers di Garut Jawa Barat pada Selasa 30 Januari 2024. Dedi menyimpulkan, apa yang disampaikannya itu sebagai hasil temuan saat dirinya berkeliling dan berjumpa langsung dengan ribuan warga di wilayah Jawa Barat. Khususnya, suara yang disampaikan  ibu-ibu.

Baca Juga: Membuat Jam dari DVD Bekas, Mudah dan Tak Ribet

“Setidaknya, itulah yang bisa saya simpulkan, bahwa mayoritas warga, khususnya di Jawa Barat menginginkan Pilpres satu putaran saja. Dan dugaan saya, aspirasi yang sama terjadi di wilayah-wilayah lain di Indonesia,” kata Kang Dedi Mulyadi.

KDM mencontohkan saat kunjungannya hari ini di Garut bertemu dengan ribuan ibu-ibu. Salah satu aspirasi mereka adalah Pilpres satu putaran dengan pemenangnya, Prabowo-Gibran. Mungkin karena mereka juga tahu bahwa peluang pasangan tersebut lebih  besar.

“Saya sendiri tak tahu, apakah aspirasinya itu karena mereka juga membaca berita bahwa yang paling tinggi elektabilitasnya dan berpeluang menang itu Pak Prabowo.  Sehingga, mereka makin yakin cukup satu putaran saja,” katanya.

Mantan bupati Purwakarta dua periode ini, menyebutkan dari temuannya selama ini, apa yang diributkan di sosial media tentang Prabowo-Gibran, termasuk soal Debat Capres dan Cawapres, ternyata hanya berisik di kalangan menengah atas berpendidikan tinggi saja.

Masyarakat di bawah, tahunya bahwa Prabowo capres yang baik, peduli dan tulus. Mereka mencontohkan sikap senang dan sukanya kepada Prabowo karena meski diserang, dihujat dan difitnah, tak pernah melakukan perlawanan dengan sikap yang sama.

“Dari situlah, istilah joget Gemoy populer. Karena buat Prabowo, daripada buang energi melayani hujatan, ejekan dan fitnah, mending dijogetin gemoy aja sebagai khasnya. Nah, masyarakat dibawah itu ternyata suka kepada pemimpin yang tulus seperti beliau,” tegasnya.

Halaman:

Editor: Ryan Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x