Keluarga Kecewa Pernyataan Polisi, Suwandi: Yodi Prabowo Sibuk Cari Uang Tambahan Buat Nikahan

- 25 Juli 2020, 15:15 WIB
Editor Metro TV Yodi Prabowo dan Pacarnya Suci
Editor Metro TV Yodi Prabowo dan Pacarnya Suci //PRIndramayu

GALAMEDIA - Penyidik Polda Metro Jaya berkesimpulan kematian editor Metro TV Yodi Prabowo akibat bunuh diri. Bahkan polisi mengungkapkan korban sempat membeli pisau dan terdeteksi mengonsumsi narkoba berjenis amfetamin sebelum melakukan aksinya.

Terkait hal itu Keluarga mendiang Yodi Prabowo tidak terima. Mereka mengaku kecewa dengan hasil penyelidikan pihak kepolisian terkait kasus kematian sang anak yang ditemukan tak bernyawa pekan lalu, Jumat (10/7/2020).

Meski demikian, ayah korban, Suwandi juga mengungkapkan ucapan terima kasihnya kepada polisi yang telah kerja keras menangani kasus tersebut.

Baca Juga: PSBM di Cicadap Terus Berlanjut, Belum Ada Kasus Positif Baru Usai Tes 635 Warga

"Saya sampaikan kepada pihak kepolisian, saya mengucapkan terima kasih sedalam-dalamnya, yang telah menyelidiki kasus kematian dari anak saya," kata Suwandi seperti dilansir pikiran-rakyat.com, Sabtu (25/7/2020).

Ayahanda Almarhum Yodi Prabowo.*
Ayahanda Almarhum Yodi Prabowo.* /Dok. RRI/Immanuel Christian


Ia bersama keluarganya mengikuti konferensi pers Kabid Humas dan jajarannya melalui saluran televisi yang menyimpulkan sang anak, Yodi Prabowo diduga kuat melakukan aksi bunuh diri.

"Tapi, saya terus terang sebagai orang tua kecewa dengan kesimpulan itu, karena, nggak mungkin anak saya bunuh diri," ungkapnya saat ditemui di kediamannya di kawasan Rempoa, Tangerang Selatan.

Tak hanya itu, ayah Yodi juga membantah tudingan polisi yang menyebut anaknya mengalami depresi.

Baca Juga: Australia Berang di PBB, Tolak Klaim China Atas Nama Sejarah

"Ya tadi dikatakan bahwa anak saya itu depresi. Oke lah dari hasil lapor, dari hasil RSCM, oke lah anak saya seperti yang diketahui itu. Tapi di hari-harinya itu dia tidak menampakkan seperti depresi. Bahkan dia masih berangkat bekerja, masih mau mengantar ibunya sehari-hari," lanjutnya.

Menurut Suwandi, seorang yang depresi tidak akan bisa melakukan segala hal dengan baik karena pikirannya tidak fokus dengan baik.

Bahkan, untuk diketahui, Yodi kerap kali mencari uang tambahan untuk menikah, sehingga anggapan bahwa Yodi memiliki depresi, terasa tidak mungkin baginya.

"Masih mau mengantar ibunya untuk hari-hari tukang urut yang bagus karena adeknya itu tidak bisa berjalan kan, kalau orang depresi ini menurut saya ya, saya orang awam, itu dia tidak bisa kerja, tidak punya harapan," kata dia.

Baca Juga: Pasien Positif Corona Memaksakan Diri Tetap Menikah, Usai Ijab Kabul Kedua Mempelai Berpisah

"Ini dia punya harapan, hari-harinya punya harapan. Ada satu sebelum kejadian ini, mungkin kurang lebih satu bulan dia membeli efector dari custom itu untuk wax itu, untuk apa?".

"Untuk mencari uang tambahan karena dia berkeinginan untuk menikah. Itu kan dia berarti masih punya harapan. Kalau orang yang ngga punya harapan, mandi aja gak mau," pungkasnya.

Sebelumnya dikabarkan, meski Editro Metro TV Yodi Prabowo diduga meninggal karena bunuh diri, namun polisi mengatakan masih ada kemungkinan penyelidikan kasus ini dilanjutkan jika ditemukan fakta baru.

Baca Juga: Gagal Juara Musim Ini, Barcelona Daftarkan 12 Pemain Utama ke Bursa Transfer

"Kami buka diri kalau memang ada (fakta) yang baru. Tapi dari hasil olah TKP, dari bukti pendukung maka kami berkesimpulan diduga kuat yang bersangkutan bunuh diri," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam konferensi persnya di Jakarta, Sabtu (25/7/2020).

Sekadar informasi, Yodi Prabowo ditemukan tidak bernyawa di pinggir Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR), daerah Ulujami, Pesanggarahan, Jakarta Selatan, Jumat, 10 Juli 2020. Saat itu, ia diduga tewas dibunuh karena ditemukan luka akibat benda tajam di bagian leher dan dadanya.***

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x