Anda Siap Divaksin Covid-19? Eits..Jangan Lupa Perhatikan Hal Penting Ini Ya

26 Januari 2021, 07:25 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /Pikiran-rakyat.com/Armin Abdul Jabbar/

GALAMEDIA - Program vaksinas Covid-19 di Indonesia sudah dimulai sejak 13 Januari 2021, ditandai dengan penyuntikan pertama ke Presiden Joko widodo (Jokow).

Pemerintah pun sudah merancang berbagai skema program vaksinasi. Tenaga medis dan mereka yang berhadapan langsung dengan pasien Covid-19 akan mendapat giliran pertama divaksin.

Namun, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat Anda hendak divaksin. Salah satu yang terpenting yakni kondisi tubuh yang harus fit.

Baca Juga: Anies Baswedan Tiba-tiba Kabarkan Kematian: Baru Saja Ditutup Kain Putih

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi di RS Pondok Indah–Puri Indah dan RS Pondok Indah–Bintaro Jaya, Ronald Irwanto menyarankan Anda memastikan kondisi tubuh tidak dalam keadaan demam, batuk, pilek saat waktunya divaksin.

"Pastikan Anda siap secara mental, berpikiran positif, dan tetap optimis," kata dia.

"Jika memungkinkan, sangat baik apabila menggunakan pakaian lengan pendek saat divaksinasi untuk mempermudah tenaga kesehatan dalam pemberian vaksin," lanjutnya seperti dikutip dari Antara.

Baca Juga: Pesawat Eithopian Airlines Jatuh ke Laut 5 Menit Setelah Take Off, 90 Orang Tewas pada 25 Januari 2010

Anda juga perlu memahami petunjuk para tenaga kesehatan saat berada di lokasi pemberian vaksin.

Ronald mengatakan, pemberian vaksin Covid-19 sama seperti vaksin pada umumnya, yakni dengan penyuntikan jarum kecil pada daerah deltoid atau otot lengan atas bagian luar.

Sebelum divaksin, maka Anda akan diminta untuk menarik lengan bajunya, dan tenaga kesehatan akan melakukan tindakan sterilisasi (tindakan mengusap daerah yang akan disuntik dengan alkohol).

"Anda kemudian akan diberi aba-aba untuk disuntik, jarum vaksin ditusukan pada daerah deltoid, kemudian vaksin dimasukan. Setelahnya jarum dicabut kembali, disusul dengan usapan alkohol kembali pada daerah yang disuntik tersebut," jelasnya.

Baca Juga: Bocorkan Janji 'Rahasia' Calon Kapolri, Mahfud MD: Pejabat Polri Bakal Dipecat, Ini Penting!

Setelah vaksin diberikan, para penerima vaksin dianjurkan menunggu selama 30 menit. Saat itu, tenaga kesehatan akan memantau dan memastikan tidak ada kejadian pasca imunisasi (KIPI).

Ronald menyarankan Anda beristirahat setidaknya selama satu hari setelah divaksin. Perhatikan ada atau tidaknya reaksi-reaksi yang timbul, walau secara umum vaksin Covid-19 aman dan tidak menimbulkan kejadian yang berat.

Usai divaksin, tidak ada makanan khusus atau olah raga tertentu yang dilarang. Anda bisa bebas mengkonsumsi makanan dan berolahraga apapun asalkan caranya baik dan benar

"Jadi jangan takut untuk divaksin, hal ini adalah upaya kita bersama untuk memerangi pandemi Covid-19 ini. Perlu diingat setelah vaksin, kita tetap harus mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," pesannya.

Baca Juga: Selebgram Seksi Ditangkap Polisi di Vila Mewah Gara-gara Narkoba Jenis Baru

Hal senada juga dinyatakan dokter spesialis paru, Sylvia Sagita Siahaan. Dia menuturkan, selain kondisi tubuh fit, kandidat penerima vaksin juga harus memenuhi sejumlah kriteria lain salah satunya mencakup usia 18-59 tahun.

"Kita harus tahu dulu apakah kandidat prioritas vaksin atau bukan, punya penyakit penyerta atau tidak, usia 18-59 tahun. Tips khususnya memenuhi kriteria dulu dan saat divaksin kandidat dalam kondisi fit," jelasnya.

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan alergi imunologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Iris Rengganis, mengungkapkan, prosedur ini lazim untuk setiap pemberian vaksin lainnya, bukan saja vaksin Covid-19.

Baca Juga: Disemprot Istana dan Dilaporkan ke Polisi, Ambroncius Nababan Ingin Damai dengan Natalius Pigai

KIPI bisa terjadi dengan menimbulkan beragam gejala yakni sifatnya lokal semisal nyeri bekas suntikan, bengkak di lokasi suntikan dan kemerahan pada pada bekas suntikan, atau sistemik seperti demam dan sakit kepala.

Orang juga bisa mengalami reaksi alergi dan ini tidak bisa diduga. Namun, para petugas kesehatan umumnya sudah menyiapkan zat penawar yang disebut Anafilaktik Kit.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler