The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet (62): Pesugihan Babi Ngepet, Cara Cepat Menjadi Kaya

1 Maret 2021, 13:57 WIB
The Adventure of Kabayan, Babi Ngepet: Babi Hutan Berkalung Berlian Hebohkan Warga /galamedia

GALAMEDIA - Pada episode sebelumnya,  "Anda saja datangnya dengan cara yang tidak baik!" Ki Jumanta menginjak tanah, setelah sambarannya lolos.

Warga yang berkerumun dan menyaksikan keributan tersebut lari berhamburan menjauh dari arena.

Ada yang berbalik ke kanan, ada yang belok ke kiri. Hingga sebagian bertabrakan dan roboh ditanah, saling tindih. Keadaan riuh, tidak menentu.

"Euy, meungpeung keur kacau gancang si Nyai kencarkeun!" bisik Kabayan pada kedua temannya.

"Siap!" Ajum dan Kemed mengendap-endap untuk membuka pintu bambu yang luput dari penjagaan.

"Gancang, aman, Euy!" Kabayan mengawasi agak jauh. Matanya tertuju pada babi hutan yang seakan-akan telah jinak sama Kabayan.

"Kang, Kabayan!" teriak Nyi Iteung riang.

"Kabayan, babi hutan teh nyegrok, Bro! Siga ngarti rek ditulungan ku kita semua," ujar Ajum seraya menggeser pintu bambu.  Berikut lanjutannya;

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (52)

"Burukeun, Euy! Bisi keburu ketahuan!" ujar Kabayan pelan.

"Beres, Bro!"

Pintu bambupun dibuka Kemed dan Ajum, akhirnya babi hutan bisa lolos keluar.

Lalu berlari mendengati Kabayan.

"Nuhun, Kang," ujar Nyi Iteung.

"Hayu kabur!" ajak Kabayan. Seakan memahami suara babi hutan.

"Babi kabur!" teriak seorang warga.

"Kabur?" Ki Jumanta melirik ke anak buahnya. "Gara-gara andika membuat kekacauan!" tatapan matanya kembali tertuju pada Ki Dirga.

"Tuh, pengacaunya yang sedang berhadapan dengan Ki Jumanta!" teriak warga.

"Hajar!" yang lainnya menyambut dengan mengacungkan parang.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (53)

"Sikat! Pengacau jangan ada di kampung Kerot!" mengacungkan golok.

Puluhan warga bergerak dengan senjata seadanya mau menghajar Ki Dirga dan anak buahnya.

"Ki, celaka!" teriak seorang anak buahnya, menunjuk ke arah warga.

"Mundur!" Ki Dirga balik badan. Bergegas menuju kendaraan yang tidak jauh dipakir.

"Cepat!"

Mobil bak terbuka digas dengan kencang setelah seluruh anak buahnya naik. Meninggalkan Kampung Kerot.

"Haha, dasar hayam kampung!" teriak seorang warga.

"Heueuh, sugan teh bener aya kawani! Kabur!" timpal yang lain.

"Barudak! Tartibkeun deui kaayaan! Kami rek ngudag bagong nu kabur!" Ki Jumanta lalu berlari, serta bersiul. Tidak lama kemudian si Pecut anjing kesangannya datang. "Cari jejak bagong, Lur!" perintahnya.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (54)

Anjing pun menggogong, seakan-akan paham pada perintah tuannnya, lalu mengunakan penciumannya. Mengendus di tanah, setelah itu bergerak menuju ke selatan.

Ki Jumanta mengikutinya dari belakang dengan langkah cepat.

**

Ki Dirga dan anak buahnya sudah keluar dari Kampung Kerot.

"Berhenti!" perintahnya.

"Ada apa, Ki?" tanya sopir.

"Bukan ada apa? Eureun we," geramnya.

"Kita gagal mendapatkan babi hutannya, Ki!" ujar si Behom.

"Bukan gagal belum berhasil," celoteh Karim.

"Kegagalan yang tertunda itu teh namanya," si Oncom nimbrung, seraya ikut turun dari mobil duduk di bawah pohon pinggir jalan.

Baca Juga: The Adventure of Kabayan: Baju Hikmat (55)

"Sudah kalian diam!" geram Ki Dirga. "Kita datangi lagi Ki Jumanta!"

"Bukannya babi hutannya juga sudah kabur, Ki?" ujar Karim.

"Ah, yang benar?"

Bersambung.....

Editor: Brilliant Awal

Tags

Terkini

Terpopuler