Hari Hepatitis Sedunia 28 Juli: 4,2 Persen Balita di Indonesia Terinfeksi Hepatitis B

28 Juli 2023, 10:29 WIB
Ilustrasi hepatitis./ Pixabay @mohamed_hassan /

GALAMEDIANEWS - Tanggal 28 Juli 2023 merupakan tahun ke-14 sebagai hari hepatitis sedunia. Hari hepatitis sedunia ini ditetapkan berdasarkan hari lahir dari tokoh penerima nobel yakni penemu virus sekaligus pengembang vaksin hepatitis B, Baruch Samuel Blumberg.

 

Topik press briefing yang dilakukan Kementerian Kesehatan RI pada Rabu, 26 Juli 2023 adalah Segera tes dan obati, hepatitis tidak menunggu.

 

Hepatitis merupakan suatu peradangan pada hati dimana kondisi ini dapat berkembang menjadi sirosis atau kanker hati. Virus hepatitis merupakan penyebab hepatitis yang paling umum di dunia.

 

Adapun tujuan dari peringatan hari hepatitis sedunia ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kemandirian masyarakat dalam mencegah infeksi dan penularan hepatitis.

 

Selain itu, untuk menggerakkan masyarakat secara aktif melakukan upaya pencegahan infeksi dan penularan hepatitis bagi diri dan lingkungannya.

Baca Juga: Bertabur Bintang! HIJRAH FEST Bandung Bedas Dibuka Hari Ini, Emma Dety: Artis Hijrah Role Model bagi Anak Muda

 

Tujuan lainnya untuk meningkatkan keberpihakan-kesetaraan penyediaan layanan pencegahan, tes, dan pengobatan berkualitas untuk semua orang.

 

Perayaan hari hepatitis sedunia juga bertujuan untuk meningkatkan penggerakan sumber daya dalam mengakhiri hepatitis sebagai ancaman kesehatan masyarakat.

 

“Angka di asia tenggara setiap tahunnya menyumbang sekitar 410.000 kematian dan hampir dari 80% dari total kematian itu ada kaitannya dengan kanker hati dan sirosis hepatis. Dimana kanker hati dan sirosi ini penyebabnya adalah hepatitis B dan C,” ujar dokter Imran.

Baca Juga: Hari Otak Sedunia 2023 dan Alasan Mengapa Penting untuk Memperingatinya

 

Saat ini Indonesia digolongkan sebagai negara dengan prevalensi hepatitis B dengan tingkat endemisitas menengah sampai tinggi.

 

Berdasarkan data tahun 2019, sebanyak 289 juta orang terinfeksi hepatitis B, 58 juta orang terinfeksi hepatitis C kronik, dan lebih dari 1 juta orang meninggal setiap tahun akibat hepatitis B dan C.

 

Di Indonesia pada tahun 2013, terdapat 4,2 persen balita terinfeksi hepatitis B. Sekitar 410.000 kematian di Asia Tenggara juga disebabkan oleh hepatitis B dan C.

 

Pemerintah telah melakukan upaya untuk menangani hepatitis B dengan cara meningkatkan akses pelayanan (screening, testing, dan treatment), desentralisasi dan simplikasi pelayanan, serta menggunakan metode diagnostik yang tepat.

 

“Kita telah melakukan penerapan PHBS, kemudian memberikan kekebalan dengan vaksin hepatitis B, melakukan pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke anak,” ujar dokter Imran.

 

Pemerintah juga telah melakukan beberapa upaya dalam mengatasi hepatitis B ini dengan memberikan vaksin hepatitis B0 kurang dari 24 jam dilanjutkan dengan hepatits B1, B2, B3 sesuai dengan jadwal program imunisasi nasional.

 

Tahun 2022 juga pemerintah telah melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil di 489 kabupaten maupun kota dengan jumlah ibu hamil yang diperiksa sebanyak lebih dari 3,2 juta. Dan ibu hamil yang dinyatakan positif ada 50.744 orang.

 

Pemerintah juga telah memberikan vaksin antivirus Tenofovir Disoproxil Fumarate pada ibu hamil dengan hepatitis B yang baru dilakukan pada tahun 2022. Saat ini baru disebarkan di 34 kabupaten kota dan 17 provinsi.

 

Pemberian antivirus pada ibu hamil dilakukan dengan memberikan obat antivirus tersebut kepada ibu hamil dengan HBsAg positif, dengan kadar virus sama atau lebih dari 200.000 IU/mL (5,3 log10 IU/mL), atau  dengan Hepatitis B e-Antigen (HBeAg) positif selama trimester ketiga kehamilan sampai dengan 1 (satu) bulan setelah melahirkan.

 

Pemberian antivirus ini dilakukan secara bertahap, sehingga harapan kami tahun 2029, semua kabupaten kota itu dapat memberikan obat antivirus tenofovir tersebut.

Baca Juga: Populasi Dunia Semakin Meningkat Dari Tahun ke Tahun, Simak Sejarah Hari Populasi Sedunia 11 Juli 2023!

 

“Mari kita menjaga kesehatan kita agar masyarakat indonesia menjadi masyarakat yang sehat dan sejahtera, ingat, kita hanya punya punya satu hati, segera tes dan obati, hepatitis tidak menunggu,” ujar dokter Imran menutup penjelasannya.***

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Youtube Menteri Kesehatan RI

Tags

Terkini

Terpopuler