"Ngobrolkeun apa kira-kira laki-laki itu, Bro?"
"Sudahlah! Berisik! Bukannya tadi kalian telah membuat dia pergi, Euy!" Kabayan seakan-akan tidak peduli. Matanya semakin dipejamkan.
Keesokan harinya Kabayan dan kawan-kawan sudah pergi meninggalkan warung Mang Karman. Langkah kakinya pelan, meninggalkan Kampung Cingur. Nun jauh di depan mereka lelaki paruhbaya yang semalam ketemu dengan mereka sedang duduk di tepi jalan.
Bersambung....***