Kolestrol Jahat Bisa Sebabkan Serangan Jantung, Penting Mengetahui Nilai Trigliserida, Ini Penjelasannya

- 25 Januari 2021, 16:21 WIB
Ilustrasi serangan jantung
Ilustrasi serangan jantung /pexels.com

GALAMEDIA - Hal yang berlebihan memang dinilai tidak baik, Termasuk kadar kolesterol, meski dibutuhkan tubuh, tapi kalai terlalu tinggi bisa membahayakan kesehatan, terutama kolesterol LDL (low-density lipoprotein).

Jika kadarnya terlalu tinggi, kolesterol LDL yang dikenal dengan sebutan “kolesterol jahat” ini dapat memicu berbagai penyakit, salah satunya serangan jantung.

Tubuh kita memang membutuhkan kolesterol untuk membuat hormon, vitamin D, dan zat yang membantu mencerna makanan. Tubuh kita dapat membuat semua kolesterol yang dibutuhkannya.

Baca Juga: Ironis! Anak Gugat Orangtua, Secara Norma Dilarang dan Tidak Sejalan dengan UU, Mayoritas Karena Motif Ekonomi

Selain itu, kolesterol juga terdapat pada makanan yang bersumber dari hewan, seperti kuning telur, daging, dan keju. Dikutip galamedia dari berbagai sumber, kadar kolesterol LDL yang terlampau tinggi dapat mengendap di dinding pembuluh darah arteri.

Kemudian membentuk plak yang bernama aterosklerosis di berbagai bagian tubuh. Plak tersebut bisa membuat pembuluh darah tersumbat dan aliran darah terhambat.

Kondisi ini memicu penyakit, terutama penyakit kardiovaskular seperti serangan jantung. Serangan jantung utamanya disebabkan oleh penyakit jantung koroner (PJK) yang terjadi karena terhambatnya pasokan darah ke otot jantung.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini Manfaat Talc Tapi Pertimbangkan juga Bahaya dari Bedak Tabur Ini

Padahal, sama seperti organ lainnya, jantung membutuhkan pasokan darah yang kaya oksigen. Jika tidak, otot-otot jantung akan rusak, dan akhirnya organ vital ini tidak dapat mengalirkan darah ke seluruh tubuh.

Serangan jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung koroner dapat meningkat risikonya karena berbagai faktor, seperti:

- Merokok.
- Mengidap tekanan darah tinggi (hipertensi).
- Tingginya kadar kolesterol.
- Tingginya kadar lipoprotein (a).
- Tidak berolahraga secara teratur.
- Mengidap diabetes.
- Obesitas atau kelebihan berat badan.
- Memiliki riwayat keluarga yang terkena penyakit jantung koroner.

Baca Juga: Pasca Terpilihnya Joe Biden Tak Akan Berdampak pada Investasi AS di Indonesia, Landai-Landai Saja

Pengobatan untuk Serangan Jantung?
Serangan jantung dapat membuat jaringan otot jantung kehilangan oksigen, lalu akhirnya rusak dan mati. Tindakan pengobatan yang bisa dilakukan adalah mencegah berlanjutnya kerusakan jantung, dengan mengembalikan aliran darah secepatnya dengan obat-obatan ataupun tindakan operasi.

Obat-obatan yang mungkin diberikan oleh dokter untuk mengobati serangan jantung:

Baca Juga: Terbaru, Harga Emas Hari Ini, Senin, 25 Januari 2021 Stabil, Antam 2 Gram Masih Rp1.944.000

- Aspirin: Mengurangi pembekuan darah, sehingga membantu menjaga aliran darah melalui arteri yang menyempit.
- Trombolitik: Membantu melarutkan gumpalan darah yang menghalangi aliran darah ke jantung. Semakin awal menerima obat trombolitik setelah serangan jantung, semakin besar peluang untuk bertahan hidup dan kerusakan jantung berkurang.
- Obat antiplatelet: Membantu mencegah penggumpalan baru dan menjaga agar gumpalan yang ada tidak membesar.

Baca Juga: Ibu Hamil dan Menyusui Lebih Aman Divaksin Jenis mRNA, Ini Alasan Keduanya Tak Boleh Dulu Divaksin Covid-19
- Obat pengencer darah lainnya seperti heparin.
- Pereda nyeri: Dokter mungkin memberikan pereda nyeri, seperti morfin.
- Nitrogliserin: Digunakan untuk mengobati nyeri dada (angina), dapat membantu meningkatkan aliran darah ke jantung dengan melebarkan pembuluh darah.
- Penghambat beta: Membantu merelaksasi otot jantung, memperlambat detak jantung dan menurunkan tekanan darah. Membuat pekerjaan jantung menjadi lebih mudah.

Baca Juga: Hasil Swab PCR Positif Terus Padahal Tanpa Gejala? Tenang dan Jangan Panik, Ini Penjelasan Seputar Tes PCR
P- enghambat ACE: Menurunkan tekanan darah dan mengurangi stres pada jantung.
- Statin: Jenis obat-obatan ini membantu mengontrol kolesterol darah.

Dalam memberikan obat-obatan tersebut, tentunya dokter akan melihat kondisi dan tingkat keparahan yang dialami pasien.

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x