Perencana Keuangan Bagikan Cara Mengelola THR, Mike: Gunakan Sesuai Kebutuhan Bukan Keinginan

- 23 April 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi THR.   Perencana Keuangan Bagikan Cara Mengelola THR, Mike: Gunakan Sesuai Kebutuhan, Bukan Keinginan
Ilustrasi THR. Perencana Keuangan Bagikan Cara Mengelola THR, Mike: Gunakan Sesuai Kebutuhan, Bukan Keinginan /Pixabay/ Eko Anug/

GALAMEDIA - Pemerintah sudah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Pemberian Tunjangan Hari Raya (THR).

Aturan menyatakan perusahaan wajib membayar THR kepada para pegawainya paling lambat H-7 lebaran. Ada konsekuensi denda jika perusahaan melanggarnya.

Direktur Pengupahan pada Ditjen PHI Kemenaker, Dinar Titus Jogaswitani menyatakan, pemerintah menekankan agar perusahaan membayar THR untuk buruh, sesuai dengan haknya.

"Tujuh hari sebelum lebaran. Jika telat, ada sanksi denda 5 persen dari nilai THR," kata Dinar.

Baca Juga: Lumer dan Cheesy! Ini Resep Macaroni Schotel yang Praktis Banget untuk Sahur

Pencairan THR memang jadi yang paling ditunggu pegawai, karena dianggap menjadi solusi ketika kebutuhan jelang Lebaran yang meningkat.

Namun perencana keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Sutikno punya pendapat lain. Menurut dia, berpikiran THR merupakan fresh money yang membantu, sangatlah salah.

Mike menyatakan, THR bukan semata-mata uang tambahan yang bisa dihabisken begitu saja.

"THR itu bukan uang nganggur yang bisa digunakan sesuka hati. THR diperlukan sebagai gaji ke-13 untuk memenuhi keuangan prioritas dan kebutuhan hari raya," tuturnya, dalam webinar Cerdas Mengelola THR, Rabu 21 April 2021.

Webinar digelar Kemenkominfo dan Komite Penanganan Covid 19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional. Direktur Pengupahan pada Ditjen PHI Kemenaker Dinar Titus turut hadir.

Baca Juga: Ridwan Kamil Rela Lakukan Hal Lucu Ini Demi Hibur Istrinya, Atalia: Ihiy, Michael Jackson!

Mieke menerangkan, masyarakat Indonesia selama ini kerap menggunakan THR hingga habis. Bahkan tak jarang juga hingga defisit karena dibelanjakan berbagai barang yang diinginkan.

"Belanja baju karena banyak diskon, belanja kue dan sebagainya karena keinginan. Ingat, gunakan uang THR untuk memenuhi kebutuhan, bukan keinginan. Karena kalau ngikuti keinginan, pasti THR habis, pasti defisit," jelasnya.

Lantas, bagaimana caranya mengelola THR supaya lebih bermanfaat?

Mike punya jawabannya. Ia memberikan tips. Salah satunya yaitu mengidentifikasi prioritas keuangan dan memenuhi kegentingan.

"Sisihkan dana THR untuk prioritas keuangan seperti menabung dana darurat, investasi jangka panjang," kata dia.

"Kalau target untk prioritas keuangan ini belum terpenuhi, boleh dong untuk mengambil dari THR, bisa 10 - 30 persen," lanjutnya.

Baca Juga: Pemerintah Indonesia Hentikan Pemberian Visa bagi Warga India, WNA yang Pernah dan Tinggal di India

Mike kembali menegaskan, THR bukanlah rejeki nomplok. Di masa pandemi seperti sekarang, THR bisa digunakan untuk kebutuhan rumah tangga dan tidak dihabiskan.

Soal dana darurat, THR juga bisa ikut membantu. Ia bahkan menyarankan agar dana darurat itu ditambah untuk meminimalisir risiko.

"Sekalipun bekerja di perusahaan sehat, belum tentu kondisi fisik pekerja yang sehat sehingga memungkinkan tidak bisa bekerja normal," tuturnya.

"Makanya dana darurat ini perlu. Kemudian gunakan dana tambahan ini untuk sesuatu yang memang harus dibayar atau dibeli. Jangan gunakan dana THR untuk membeli seuatu yang bersifat konsumtif," imbuh Mieke.

THR, lanjut dia, juga bisa digunakan untuk membayar zakat dan bersedekah. Sisihkan sebagian THR sesuai kebutuhan untuk berbagi dengan saudara merupakan cara yang baik.

Baca Juga: Rekomendasi Outfit Brand Lokal yang Cocok Digunakan Saat Ramadhan Kali Ini  

Bagaimana soal kebutuhan membeli baju dan kue? Mike mengatakan, untuk baju tidak harus selalu baru.

Artinya, masyarakat bisa menggunakan baju ibadah yang sudah ada dan jarang dipakai.

"Waspadai keiniginan untuk membeli barang termasuk baju baru jela Lebaran karena ini bisa menghabiskan dana THR. Kalau pun beli tetap harus dibatasi sesuai dengan kebutuhannya," ujarnya.

"Ini yang lumrah, kue. Jangan terlalu banyak menyiapkan kue. Karena faktanya, kalapnya menggunakan uang THR, anggaran untuk kue saja bisa besar, padahal bisa ditekan," tandas dia.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x