Puasa Tarwiyah, Minggu 18 Juli 2021, Puasa Arafah Sehari Sebelum Idul Adha: Ini Keutamaannya

- 17 Juli 2021, 18:06 WIB
Illustrasi puasa - Bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Puasa sunnah jelang Idul Adha.
Illustrasi puasa - Bacaan niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah. Puasa sunnah jelang Idul Adha. /Pixabay.com/Xan_Photography

GALAMEDIA - Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Dzulhijjah atau Selasa 20 Juli 2021 mendatang.

Selain menyembelih hewan kurban, umat Islam juga dianjurkan untuk melaksanakan puasa.

Puasa tersebut yaitu puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa Tarwiyah dilaksanakan pada 8 Dzulhijjah (Minggu, 18 Juli 2021). Sedangkan puasa Arafah pada 9 Dzulhijjah (19 Juli 2021).

Sebuah hadits yang menyebutkan keutamaan puasa sunnah tarwiyah sebagai berikut:

“Puasa hari Tarwiyah dapat menghapus dosa setahun. Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa dua tahun,” (HR Abus Syekh Al-Ishfahani dan Ibnun Najar).

Baca Juga: Jokowi Angkat Bicara Soal Pemukulan Terhadap Seorang Ibu Oleh Oknum Satpol PP di Gowa

Situs nu.or.id menuliskan, sebagian ahli hadits mempermasalahkan riwayat hadits ini karena memuat seorang perawi yang bermasalah. Mereka menyimpulkan bahwa hadits ini tidak dapat dijadikan sandaran atau hujjah syar’iyyah.

Kalau hadits ini tidak dapat dijadikan dasar untuk mengamalkan puasa sunnah tarwiyah, anjuran untuk mengamalkan puasa tarwiyah dapat ditemukan dari dalil umum sejumlah hadits yang mengajak umat Islam untuk beramal saleh terutama pada 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

Berikut ini adalah hadits riwayat Ibnu ‘Abbas RA dalam Sunan At-Tirmidzi:

“Rasulullah SAW bersabda, ‘Tiada ada hari lain yang disukai Allah SWT untuk diisi dengan ibadah sebagaimana (kesukaan-Nya pada) sepuluh hari ini,’” (HR At-Tirmidzi).

Baca Juga: Dalam Sepekan, Tiga Menteri Jokowi Berhasil Ciptakan Blunder Hingga Jadi Bulan-bulanan Netizen

Hadits lain memperkuat anjuran amal saleh pada 10 hari pertama Dzulhijjah. Hadits berikut ini menunjukkan keutamaan amal saleh yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.

“Dari Ibnu Abbas dengan kualitas hadits marfu'. ‘Tidak ada hari-hari di mana amal saleh lebih disukai Allah pada hari itu dari pada hari-hari ini, maksudnya sepuluh hari Dzulhijjah.’ Kemudian para sahabat bertanya, ‘Bukan pula jihad, ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Tidak pula jihad di jalan Allah kecuali seorang lelaki yang keluar membawa diri dan hartanya kemudian ia pulang tanpa membawa apa-apa lagi,’" (HR Bukhari).

Dari berbagai keterangan ini, ulama dari Mazhab Syafi’i menganjurkan umat Islam untuk mengisi 10 hari pertama Dzulhijjah dengan amal saleh, termasuk puasa sunnah tarwiyah 8 Dzulhijjah.

Baca Juga: Bahas Soal PPKM Darurat Sebut Komunikasi Buruk Kambuh Lagi, Syarief Hasan: Jokowi Harus Lakukan Evaluasi

Keterangan ini didapat dari Syekh M. Nawawi Banten sebagai berikut:

“(Kedelapan) puasa delapan hari sebelum hari Arafah (dianjurkan) bagi mereka yang sedang melaksanakan ibadah haji maupun mereka yang tidak melaksanakan ibadah haji,” (Syekh M Nawawi Banten, Kitab Nihayatuz Zain, [Bandung, Al-Maarif: tanpa tahun], halaman 197). Wallahu a’lam. ***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x