"Kultur di Perguruan Tinggi selalu mendorong prestasi untuk mendapatkan posisi tinggi (rank) dalam arena “WCU’s Ranking”. Dan kita mengetahui bahwa publikasi dan sitasi merupakan kriteria dalam penilaian perangkingan tersebut," jelasnya.
Ditambahkan, publikasi ilmiah merupakan tanda produktivitas penelitian dari suatu universitas. Bahkan, banyaknya publikasi ilmiah menunjukkan bahwa negara tersebut memiliki sumber daya manusia unggul yang melimpah serta dapat menjadi sumber daya dalam pembangunan di negaranya.
Diharapkan, lanjut Dadi, tingginya penelitian dan publikasi ilmiah dapat meningkatkan inovasi, pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi di Indonesia agar setingkat dengan negara-negara maju lainnya.
"Kami berharap seminar SpeSia 2021 ini, akan memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang berbagai kajian keilmuan dari disiplin masing – masing. Selain itu, bisa menjadi inspirasi bagi para pengambil kebijakan, untuk melahirkan program – program yang selaras dengan kondisi dan situasi di masyarakat," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu'man, M.T., Ph.D., IPM mengatakan SpeSIA ini digelar menjelang wisuda yang diperuntukan bagi para lulusan Unisba.
"Bahkan pesertanya tidak hanya dari Unisba tapi dari sekitar 34 perguruan tinggi mitra yang berada di bawah binaan Unisba," jelas Harits.
Dikatakan, kegiatan SpeSIA ini juga diharapkan bisa menambah wawasan soal etika dan normal penelitian bagi bagi para peniliti, khususnya lulusan Unisba agar plagiarisme bisa dihindari. Sebab, masih saja terjadi plagiasi dalam penulisan karya ilmiah. ***