Aliansi Utara Afganistan menyediakan mayoritas pasukan, dengan dukungan dari Amerika Serikat dan negara-negara NATO antara lain Britania Raya, Prancis, Belanda, dan Australia.
Nama kode yang diberikan oleh Amerika Serikat untuk konflik ini adalah Operasi Kebebasan Abadi (Operation Enduring Freedom) (2001-2014) dan berubah nama menjadi Operation Freedom's Sentinel (2015-sekarang).
Baca Juga: Said Aqil Siradj Berpotensi Jadi Ketua Umum PBNU Seumur Hidup, Tokoh NU: Please Pak Jangan Naik Lagi
Presiden George W. Bush menuduh Osama bin Laden sebagai aktor utama penyerangan 11 September 2001. Osama bin Laden diduga disembunyikan oleh Taliban (Kelompok yang menguasai Afganisthan) di Afganistan.
George W. Bush meminta Taliban untuk menyerahkan Osama bin Laden, namun Taliban menolak.
Mereka meminta bukti-bukti yang lebih jelas kepada Amerika Serikat, namun kali ini Amerika Serikat yang menolak dan menganggap permintaan Taliban sebagai hal yang mengulur-ulur waktu.
Kemudian, pada 7 Oktober 2001 AS memulai Operasi Kebebasan Abadi (Operation Enduring Freedom) bersama dengan Inggris.
Dampak perang, dari pihak al-Qaeda sebanyak 1.800 orang tewas dan dari Taliban 15.000-20.000 tewas.
Sedangkan pihak Amerika dan sekutunya sebanyak 8.000 tewas dan 25 ribu luka. Sedangkan dari warga sipil, korban tewas mencapai 25 ribu hingga 30 ribu orang.