Penca Bakal Diajarkan di SMA-SMK, Aa Maung: Harus jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

- 6 Desember 2021, 09:35 WIB
Bimbingan Teknis (Bimtek) Integrasi Pencak Silat Tahun 2021 bagi satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Minggu, 5 Desember 2021./istimewa
Bimbingan Teknis (Bimtek) Integrasi Pencak Silat Tahun 2021 bagi satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Minggu, 5 Desember 2021./istimewa /

GALAMEDIA - Seni bela diri penca (pencak silat) bakal diajarkan di SMA-SMK yang ada di Jawa Barat.

Langkah itu dilakukan agar seni beli diri penca lebih dikenal, dicintai oleh generasi muda. Termasuk agar tidak tergerus oleh seni bela diri dari mancanegara.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat pin berupaya menjaga dan mengembangkan seni bela diri penca.

Di antaranya dengan mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Integrasi Pencak Silat Tahun 2021 bagi satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).

Kegiatan digelar Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat melalui Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), di Villa Lemon, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, 4-7 Desember 2021.

Baca Juga: Jadwal Piala AFF 2020, Indonesia Hadapi Kamboja di Laga Perdana, Vietnam dan Malaysia Menanti

Lebih dari 50 peserta mengikuti Bimtek, terdiri dari guru olahraga yang mewakili setiap Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I-XIII, Disdik Jabar.

Ahmad Sundoro, Analis Pengembangan Kompetisi, Bidang GTK, menjelaskan, para peserta akan dibekali beberapa materi.

Di antaranya mengenai sejarah dan keterampilan pencak silat, gerak dasar pencak silat, filosofi pencak silat, jurus dasar pencak silat, paleredan, tepak tilu, padungdung, penilaian, evaluasi dan lainnya.

Sedangkan untuk pematerinya didatangkan dari Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dan Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PPSI) yang lebih condong ke seni tradisi.

"Kami hadirkan mereka, karena keduanya merupakan organisasi pencak silat terbesar di Indonesia. Berkolaborasi, untuk menanamkan dasar-dasar pencak silat. Karena kalau perguruan pencak silat sangat banyak dan punya ciri tersendiri," kata Ahmad, di Villa Lemon, Minggu, 5 Desember 2021.

Di samping itu, kata Ahmad, ada juga pemateri dari tim Jabar Masagi yang menjelaskan mengenai program Jabar Masagi.

Baca Juga: BAZNAS Ajak Masyarakat Gelar Istigasah untuk Korban Erupsi Gunung Semeru

Sebelumnya, kata Ahmad kegiatan serupa telah digelar sebulan ke belakang untuk guru SMA, dengan materi yang sama.

Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Pemantau Pendidikan (LBP2), Asep B Kurnia, mengapresiasi kegiatan tersebut.

Menurutnya, pelajaran penca terintegrasi dengan mata pelajaran yang lain dan secara tidak langsung akan melestarikan budaya Nusantara.

Apalagi penca silat, tambah Asep, sudah diakui dan mendapatkan penghargaan dari UNESCO, merupakan seni tradisi, harta tak benda.

"Saya sangat bersyukur, penca ini meskipun tidak menjadi muatan lokal tetapi terintegrasi dengan pelajaran yang lain. Sehingga anak-anak di sekolah, khususnya SMA dan SMK yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, akan diajarkan penca," kata pria yang akrab disapa Aa Maung itu.

Aa Maung juga menyatakan, para guru yang menjadi peserta Bimtek, nantinya bisa mengajarkan ke guru lainnya di KCD masing-masing.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 6 Desember 2021: Irvan Selamatkan Andin dan Pura-pura Tak Kenal Iqbal, Al Murka

Begitu juga dengan para siswa SMK nantinya bisa belajar penca di sekolahnya.

"Salah satu upaya dari kita agar (penca diajarkan) berkesinambungan dengan Jabar Masagi," ujarnya.

Namun ia menegaskan agar kegiatannya jangan terhenti di Bimtek saja. Ia berharap ke depannya terus dikembangkan sampai benar-benar berjalan sesuai harapan.

"Harapan sesungguhnya, setelah Bimtek bisa terus menularkan di setiap cabang dinas, masing-masing, bisa berkesinambungan. Ada juga hal yang sifatnya evaluasi, perubahan secara khusus tidak kalah penting memperlombakan pencak silat," tuturnya.

Dirinya juga menjelaskan, bisa dilaksanakan Bimtek, dan pengajaran pencak silat di sekolah, tidak terlepas dari dorongan inohong dan Ketua Umum DPP PPSI, Dr. Adil A. Fadilakusumah. M.Si.

"Saya tergerak oleh para sesepuh, salah satunya Pak Adil, yang sudah saya anggap orang tua sendiri. Oleh sebab itu saya dan rekan-rekan sejak tahun 1998, berupaya dan tidak bosan agar sekolah-sekolah mengajarkan pencak silat dari tingkat SD, SMP, SMA, SMK sederajat," ungkapnya.

"Saya juga tidak bosan akan mengkritisi agar penca diperhatikan terus oleh pemerintah dan stakeholder lainnya. Termasuk anggarannya. Sehingga pencak silat menjadi bela diri asli Indonesia yang menjadi tuan rumah di negerinya sendiri," tandas Aa Maung.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x