8 Fakta Kutub Selatan yang Suhunya Makin Naik Tiga Kali Lipat

- 30 Juni 2020, 07:26 WIB
Stasiun cuaca di Kutub Selatan. (Pixabay)
Stasiun cuaca di Kutub Selatan. (Pixabay) /

GALAMEDIA - Kebanyakan orang mungkin lebih "akrab" dengan Kutub Utara ketimbang Kutub Selatan. Memang, tingat "kepopuleran" Kutub utara lebih tinggi karena mendapat porsi besar dalam urusan eksplorasi dan pemberitaan.

Namun dibalik itu, Kutub Selatan ternyata menjadi kawasan yang dimanfaatkan oleh para ilmuwan. Ibarat sebuah laboratorium raksasa, Kutub utara menjadi tempat mempelajari bumi dan atmostefnya.

Satu hal yang menjadi perhatian yaitu soal perubahan lingkungan hidup secara global. Termasuk juga didalamnya tentang perubahan yang berhubungan dengan kegiatan manusia. Lokasi di Kutub Utara dikenal "kurang bersahabat" dengan titik terdingin serta badai yang kerap menerjang.

Baca Juga: Penyebab Meninggalnya Pangeran Arab Saudi Masih Misterius

Namun belakangan Kutub Selatan disebut lebih panas dari tiga kali rata-rata global selama 30 tahun terakhir. Hal ini merupakan hasil studi baru yang dirilis dalam jurnal Nature Climate Change pada awal pekan ini.

Kyle Clem, peneliti pascadoktoral bidang Ilmu Iklim di Universitas Wellington, dan penulis utama penelitian ini mengungkapkan kesimpulan tersebut diambil setelah dirinya bersama tim menganalisa data stasiun cuaca di Kutub Selatan. Dan model iklim untuk memeriksa pemanasan di pedalaman Antartika.

Hasilnya, tim tersebut menemukan antara 1989 dan 2018 atau dalam 30 tahun terakhir, Kutub Selatan telah mengalami peningkatan panas sebanyak tiga kali lipat dari 0,6 menjadi 1,8 derajat Celcius.

Baca Juga: WHO Memprediksi Penderita Covid-19 Melonjak 2 Kali Lipat di September

Seperti apa fakta lainnya dari Kutub Selatan ini? Berikut ulasannya:

1. Curah hujannya rendah
Kutub Selatan memiliki curah hujan paling rendah jika dibandingkan dengan benua manapun. Tetapi, esnya memuat 70 persen air tawar di planet ini.

2. Es tebal
Di Kutub Selatan, ketebalan es rata-rata mencapai 2.200 meter. Keberadaan es tersebut menjadikan Antartika sebagai benua tertinggi di dunia, dengan ketinggian sekitar 2.300 meter di atas permukaan laut.

Baca Juga: Dibekuk di Bandung, Pemasok Sabu Ridho Ilahi Ternyata Kru Sebuah PH

Benua ini juga merupakan benua kelima terbesar di dunia. Namun begitu, Antartika tidak memiliki penduduk tetap yang lebih besar dari koloni lamuk, sejenis lalat berukuran satu sentimeter.

Kutub Selatan. (Pixabay)
Kutub Selatan. (Pixabay)

3. Paling dingin
Kutub Selatan menjadi lokasi yang paling dingin di muka bumi, dengan suhu bisa mencapai –73 derajat Celcius. Rekor suhu terdinginnya adalah pada 21 Juli 1983 yang dicatat Stasiun Vostok milik Russia di benua tersebut, sekitar – 89,2 derajat C.

4. Memiliki spesies jamur
Kutub Selatan meski suhunya ekstrem, memiliki varietas tumbuhan. Di sana tercatat ada 1.150 spesies jamur yang telah diidentifikasi bertahan hidup.

Jamur dapat beradaptasi dengan sempurna pada suhu rendah yang ekstrim, serta siklus pembekuan dan pencairan terus menerus dan berulang.

Baca Juga: Telah Satu Abad, Lampu Sein Ternyata Ditemukan oleh Artis Hollywood

5. Pernah hangat
Sekitar 53 juta tahun yang lalu, Antartika begitu hangat. Bahkan ketika itu disebut bahwa pohon kelapa pun tumbuh di sepanjang pantainya. Suhu di benua ini pernah di atas 20 derajat Celcius.

Stasiun milik Argentina di Kutub Selatan. (Pixabay)
Stasiun milik Argentina di Kutub Selatan. (Pixabay)

6. Tak punya penduduk asli
Sejauh ini diperkirakan ada ribuan keluarga yang tinggal di sana.
Namun tidak ada manusia yang menjadi penduduk asli Antartika. Penduduk aslinya hanyalah alga, bakteri, lumut, lumut kerak, dua spesies tanaman bunga, dan segelintir spesies serangga.

7. Manusia pertama
Penjelajah asal Norwegia, Roald Amundsen disebut sebagai manusia pertama yang mencapai Kutub Selatan.

Dia meninggalkan penjelajah Inggris Robert Falcon Scott di belakang dan tiba di benua ini pada 14 Desember 1911 dengan menancapkan bendera kebangsaanya di sana.

Baca Juga: Ada Surat Penangkapan, Donald Trump Jadi Buronan Negara Iran

8. Paling berbadai
Jika Kutub Utara dikelilingi Benua Amerika, Asia, dan Eropa yang berpenduduk, Kutub Selatan hanya dikelilingi samudera raya, dan merupakan daerah paling berbadai di planet bumi.

Jika Kutub Utara sebenarnya adalah laut yang beku, Kutub Selatan merupakan daratan yang tertutup es.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x