Network
GALAMEDIANEWS - Seseorang yang mengaku sebagai anti korupsi harus memiliki integritas yang kuat, tidak mudah terpengaruh dengan suap serta imbalan yang menggiurkan.
Namun, terkadang ada dilema integritas yang membuat seseorang merasa bimbang. Jika dilema integritas ini tidak segera diatasi, mereka bisa terjerumus ke dalam perangkap tikus berdasi.
Dilema integritas adalah situasi di mana seseorang harus memilih di antara dua pilihan yang saling bertentangan, di mana kedua pilihan tersebut mewakili dua nilai moral yang berbeda.
Baca Juga: Benturan Kepentingan Bisa Jadi Masuk dalam Tindak Pidana Korupsi, Kenapa Bisa? Simak Penjelasannya
Baca Juga: Mie Bossman Rasanya Tidak Korupsi Bisa Jadi Alternatif Kuliner Liburan Bareng Keluarga
Dalam konteks integritas, dilema integritas seringkali melibatkan pilihan antara menjunjung tinggi prinsip-prinsip etika dan integritas pribadi atau melakukan tindakan yang bertentangan dengan nilai-nilai ini demi kepentingan tertentu.
Dilema Integritas juga muncul ketika ada ketidakpastian dalam pikiran mengenai apakah korupsi harus dilakukan atau tidak.
Dilema dapat muncul dari kurangnya kejelasan dalam mengidentifikasi peluang korupsi, terutama dalam bentuk hadiah atau gratifikasi yang dikemas dalam berbagai bentuk.
Tentang Gratifikasi
Gratifikasi atau pemberian dalam arti luas terkadang terjadi dalam konteks pribadi, sosial, atau sakral sehingga tidak jelas apakah hadiah diizinkan atau dilarang.
Tergantung pada konteks dan situasi, apakah hadiah tersebut terkait dengan pekerjaan, jabatan dan apakah hadiah tersebut bertentangan dengan tugas atau tanggung jawab.
Hadiah yang berhubungan dengan pekerjaan yang diberikan karena melanggar kewajiban atau tanggung jawab dianggap sebagai suap jika tidak dilaporkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi dalam waktu 30 hari kerja sejak diterima
Dilema integritas bisa jadi sulit dan membingungkan, tetapi memahami dan menjaga integritas pribadi adalah penting untuk membangun reputasi yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika yang dihormati
Sebagai contoh, seorang karyawan perusahaan dapat menghadapi dilema integritas ketika diminta untuk melakukan tindakan yang melanggar standar etika perusahaan, seperti memalsukan data atau melakukan tindakan yang merugikan perusahaan.
Dalam situasi ini, pekerja harus memilih antara mempertahankan integritas pribadi dan mematuhi standar etika atau melakukan tindakan yang diminta untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau profesional.
Menghindari terlibat korupsi
Ada beberapa tips untuk membantu Anda mengatasi dilema integritas dan menghindari keterlibatan dalam korupsi;
1. Memahami dan menjunjung tinggi nilai-nilai etika dan moral yang baik.Hal ini akan membantu menjaga standar integritas dan memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil dalam segala situasi.
2. Memastikan transparansi dan akuntabilitas. Hal ini memastikan bahwa tindakan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diterima oleh publik.
3. Mengembangkan dan memelihara budaya anti-korupsi. Hal ini memastikan bahwa semua pihak bekerja sama untuk memerangi korupsi dan menjaga integritas.
4. Mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku. Hal ini memastikan bahwa tindakan yang diambil sesuai dengan hukum dan tidak merugikan orang lain.
5. Berkoordinasi dan bekerjasama dengan pihak berwenang. Hal ini akan memastikan bahwa pemberantasan korupsi dilakukan secara bersama-sama dan efektif.
6. Memberi informasi kepada diri mereka sendiri dan orang lain tentang korupsi dan dampaknya. Hal ini memastikan bahwa semua pemangku kepentingan memahami pentingnya integritas dan pencegahan korupsi.
7. Pastikan bahwa sumber pendapatan adalah legal dan tidak merugikan orang lain. Hal ini akan memastikan bahwa tindakan yang diambil tidak merugikan orang lain dan sesuai dengan hukum.
Dengan mempraktikkan tips-tips ini, Anda dapat memastikan bahwa integritas Anda tetap terjaga dan tidak terlibat dalam korupsi ***
