Ketujuh, proses nomor 6 bukan ditujukan untuk membenarkan pelaku, namun untuk berempati kepada pelaku. Untuk berwelas asih latihan dirimu demikian.
Kedelapan, izinkan diri kita memahami sampai menyadari, bahwa semua ini sudah selesai, semua tidak perlu menyakitkan lain. Pelaku tidak lagi menyakiti saya, saya memahami pelaku dan saya belajar sesuatu dari sini.
Kesembilan, proses ini tidak bisa tiba-tiba izinkan diri ini memahami bersama dengan waktu. Namun, dengan berlatih terus.
Kesepuluh, bila selesai dengan satu orang, teruskan dengan orang yang lain.
5. Memaafkan bukan Berarti Diri Sendiri Sakit
Memaafkan bukan berarti tidak bijak. Memaafkan boleh sekali mengambil jarak. Memaafkan juga boleh sambil tegas menolak disakiti kembali.
Itulah informasi cara memaafkan yang benar menurut Dokter Jiemi Ardian. Ternyata memaafkan berbeda dengan melupakan.***