Berikut Bacaan Niat Mandi Wajib di Bulan Ramadhan Lengkap Dengan Tata Cara dan Sunnahnya

- 27 Maret 2023, 14:37 WIB
Bacaan niat mandi wajib di bulan Ramadhan lengkap dengan tata caranya
Bacaan niat mandi wajib di bulan Ramadhan lengkap dengan tata caranya /pexels/

GALAMEDIANEWS -  Bulan Ramadhan adalah bulan dimana umat muslim melakukan ibdah puasa. Dalam menjalankan ibadah puasa ini tentunya ada aturan syareat yang berlaku sehingga ibadahnya dapat di katakana sah, salah satunya ialah mandi wajib.

Mandi wajib merupakan mandi untuk bersuci atas hadas besar atau junub, dimana junub itu sendiri adalah keadaan kotor karena keluar mani atau bersetubuh atau perempuan yang telah selesai haid sengingga mereka wajib melakukan mandi junub atau mandi wajib.

Lalu apakah mandi waib boleh di lakukan saat sesudah subuh atau saat setelah fajar di bulan Ramadhan ini  ?  Terkadang kita yang menunda mandi junub hingga waktu subuh tiba, baik karena terlalu dingin atau sebab lainnya, padahal kita hendak menjalani puasa sehingga kita baru melaksanakan mandi wajib setelah subuh.

Menurut para ulama, bagi orang yang junub di waktu malam di bulan Ramadan, maka boleh baginya mandi wajib setelah fajar atau setelah waktu subuh tiba. Tidak masalah bagi seseorang mandi junub atau mandi haid setelah subuh, puasanya tetap dinilai sah.

Oleh karena itu, jika kita belum mandi junub hingga waktu subuh, maka hal itu dibolehkan dan puasa kita tetap dinilai sah. Meskipun demikian, tetap yang lebih utama adalah mandi junub sebelum waktu Subuh agar kita bisa memulai puasa dalam keadaan suci hari hadas besar. Hal ini sebagaimana disebutkan oleh Syaikh Wahbah Al-Zuhaili dalam kitab Al-Fiqhul Islami wa Adillatuhu berikut:

Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Kabupaten Bandung Hari Ini, Senin 27 Maret 2023

Artinya: Barangsiapa di waktu Subuh masih junub atau perempuan haid yang sudah suci sebelum fajar, kemudian keduanya tidak mandi kecuali setelah fajar, maka puasa pada hari itu sudah mencukupi bagi keduanya.

 Baca Juga: Sesuai Instruksi Hengky Kurniawan, Pemda KBB Gelar Bazzar Berkah Ramadhan Tingkatkan Ekonomi UMKM Produk Lokal

Kebolehan belum mandi junub hingga Subuh ini berdasarkan perbuatan Nabi Saw. Beliau pernah menunda melakukan mandi junub hingga Subuh, dan kemudian beliau berpuasa. Ini menjadi dasar kebolehan menunda mandi junub setelah fajar atau Subuh. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, dari Sayidah Aisyah dan Ummu Salamah.

1.        Bacaan niat mandi wajib :

Nawaitul ghusla liraf'il hadasil akbari fardlal lillaahi ta'aalaa

Artinya : Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta'ala.

2.       Tata cara mandi wajib:

Mandi besar dilakukan dengan cara membasuh seluruh tubuh. Mulai dari ujung rambut sampai dengan ujung kaki, dengan menggunakan air.

  • Mendahulukan membasuh seluruh kotoran dan najis dari tubuh.
  • Mendahulukan berwudu sebelum mandi.
  • Membaca basmalah.
  • Berkumur dan menghisap air ke dalam hidung.
  • Menghadap kiblat.
  • Mendahulukan basuhan pada anggota badan yang kanan daripada yang kiri.
  • Membasuh badan hingga tiga kali.
  • Membaca doa sesudah mandi. Doa yang dibaca seperti doa sesudah wudhu.

3.    Sunnah – sunah mandi wajib:

Lima hal yang disunnahkan ketika melaksanakan mandi wajib adalah:

  • Membaca basmalah. Karena setiap sesuatu memang lebih baik diawali dengan membaca basmalah. Dan membaca basmalahnya di dalam hati, menimbang posisinya sedang berada di dalam kamar mandi.
  • Berwudu sebelum mandi besar. Dan di dalam niat wudunya disertakan bahwa wudunya ini adalah bagian dari sunnah-sunnahnya mandi.
  • Menjalankan tangannya ke seluruh badan. Artinya, ia meratakan air ke seluruh badan dengan tangannya. Tidak dengan pancuran atau selang. Dari ujung rambut sampai ujung kaki dengan cara menggosok-gosoknya.
  • Terus menerus. Yakni, tidak diselingi dengan jeda apapun, misalnya setelah membasuh kepala ia tinggal sebentar, kemudian baru membasuh anggota yang lain. Maka yang dimaksud dengan terus menerus tidak seperti itu. Tetapi setelah membasuh kepala, langsung membasuh badan, tangan dan anggota-anggota yang lain. Tidak diselingi dengan jeda. Dan inilah yang disunnahkan.
  • Mendahulukan anggota badan yang kanan dan mengakhirkan yang kiri dan bukan sebaliknya.

Berikut niat, tata cara dan Sunnah dalam melaksanakan mandi wajib, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk kita semua dan dapat membantu kita semua menjalankan ibadah di bulan Ramadahan dengan baik.***

Editor: Nadya Kinasih


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x