Hasil Studi, Remaja Pengguna Vape Lebih Rentan Terkena Covid-19

- 12 Agustus 2020, 15:56 WIB
ILUSTRASI pengguna vape.*
ILUSTRASI pengguna vape.* /

GALAMEDIA - Virus corona atau Covid-19 sudah menyebar ke seantero jagat. Virus yang disebut berasal dari China itu sudah menyerang anak-anak, remaja hingga orang tua, terlebih mereka yang sebelumnya memang memiliki penyakit seputar saluran pernapasan.

Sebuah studi baru merilis hasilnya, terkait dengan risiko infeksi Covid-19 terhadap remaja dan dewasa muda. Studi mengaitkan dengan penggunaan vape atau rokok elektrik.

Berdasarkan studi tersebut, mereka yang aktif menggunakan vape akan lebih rentan terinfeksi virus corona. Melansir dari The Sun, studi ini telah diterbitkan pada the Journal of Adolescent Health.

Baca Juga: Sodorkan Rp 25 Miliar ke Raffi Ahmad, Eko Patrio Ngebet Beli Rans Entertainment Rp 300 Miliar

Profesor Bonnie Halpern-Felsher, penulis senior dalam penelitian itu menyatakan, remaja dan dewasa muda perlu mengetahui soal risiko penggunaan vape.

"Mereka kemungkinan besar bisa terkena Covid-19 karena paru-parunya telah rusak," tutur Bonnie.

Pemimpin penelitian, Shibani Mathur Gaiha menambahkan, remaja atau dewasa muda harus benar-benar percaya terhadap ancaman itu.

"Mereka mungkin percaya usianya melindungi dari penularan virus atau bahkan mereka tidak akan mengalami gejala Covid-19. Tetapi data menunjukkan ini tidak benar terutama pada mereka pengguna vape," ungkap Shibani.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Indonesia Tembus 130 Ribu, Epidemiolog: Jumlah Sebenarnya Bisa Dua Kali Lipatnya

Diungkapkan, penelitian tersebut mengumpulkan data dari 4.351 orang berusia 13 hingga 24 tahun. Survei dilakukan secara online pada bulan Mei 2020.

Peserta diminta menjawab seputar penggunaan rokok biasa atau vape. Termasuk penggunaan dalam 30 hari terakhir dan pengalamannya terhadap Covid-19.

Hasilnya, orang dewasa muda yang menggunakan rokok elektrik dan rokok biasa dalam 30 hari sebelum terinfeksi Covid-19, lima kali lebih mungkin memiliki gejala daripada yang tidak.

Baca Juga: Bingung Pilih Nama, Lahir Empat Bulan Lalu Bintang Manchester City Ini Masih Belum Menamai Anaknya

Sejumlah gejala itu antara lain batuk, kelelahan, demam dan sesak napas. Sementara bagi mereka yang merokok konvensional dan vape sekaligus, meningkatkan risiko infeksi virus corona sampai 6,8 kali.

Lewat studi yang dilakukan, para peneliti tidak menemukan hubungan signifikan antara merokok tradisional tanpa dibarengi dengan vape dan virus corona.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x