Apa Itu Plastik dan Kenapa Bisa Menyebabkan Polusi?

- 1 Juli 2023, 13:25 WIB
Ilustrasi sampah plastik.
Ilustrasi sampah plastik. /Pexels/Magda Ehlers/

Plastik-plastik itu dibuang secara tidak benar, dibuang sembarangan ke tanah, dilempar dari jendela mobil, ditumpuk di tempat sampah yang sudah penuh sehingga secara tidak sengaja terbawa hembusan angin dan berakhir mencemari lingkungan.

Pada abad ke-20, plastik ditemukan di banyak relung lingkungan, bahkan dari Gunung Everest hingga dasar laut. Yang kemudian disalah artikan oleh hewan sebagai makanan.

Ini mengakibatkan bencana banjir di daerah dataran rendah karena menyumbat sistem drainase, bahkan menyebabkan kerusakan estetika yang signifikan, plastic telah menarik perhatian sebagai polutan berskala besar.

Jika dibandingkan dengan bahan yang umum digunakan pada paruh pertama abad ke-20, seperti kaca, kertas, besi, dan aluminium, plastik memiliki tingkat pemulihan yang rendah.

Artinya, plastik relative tidak efisien untuk digunakan kembali sebagai skrap daur ulang dalam proses pembuatan, karena adanya kesulitan pemrosesan yang signifikan seperti titik leleh yang rendah.

Baca Juga: HUT Bhayangkara 2023, Bupati Bandung: Investasi Meningkat di Kabupaten Bandung karena Peran Kepolisian Juga

Baca Juga: Atraksi Seni dan Budaya Meriahkan HUT Bhayangkara ke-77 di Kabupaten Bandung

Bagaimanapun, daur ulang tidak benar-benar mengatasi polusi plastik, karena daur ulang dapat terjadi bilamana plastik dibuang dengan 'benar'. Sedangkan polusi plastik berasal dari pembuangan yang tidak benar.

Polusi plastik masih menjadi permasalahan yang harus kita hadapi sampai saat ini, sebagaimana konsumsi masyarakat terhadap plastik terus meningkat.

Sesuai dengan data dari Asosiasi Perdagangan Plastic Europe, produksi plastik dunia tumbuh dari sekitar 1,5 juta metrik ton per tahun pada tahun 1950 menjadi sekitar 275 metrik ton pada tahun 2010.

Halaman:

Editor: Lucky M. Lukman

Sumber: Britannica.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah