MILCHROM Efektif Lawan Diabetes dan Tingkatkan Fungsi Insulin

- 15 Januari 2024, 14:14 WIB
Peluncuran produk Milchrom, suplemen dari KK Indonesia yang efektif melawan diabetes dan meningkatkan fungsi insulin, Jumat 12 Januari 2024 di Hotel Grand Preanger Bandung dihadiri sekira 400 peserta./ Dok.KK Indonesia
Peluncuran produk Milchrom, suplemen dari KK Indonesia yang efektif melawan diabetes dan meningkatkan fungsi insulin, Jumat 12 Januari 2024 di Hotel Grand Preanger Bandung dihadiri sekira 400 peserta./ Dok.KK Indonesia /

Kapan Seseorang Harus Mulai Minum Milchrom?

Peluncuran produk Milchrom dari KK Indonesia yang efektif lawan diabetes dan meningkatkan fungsi insulin./ dok.KK Indonesia
Peluncuran produk Milchrom dari KK Indonesia yang efektif lawan diabetes dan meningkatkan fungsi insulin./ dok.KK Indonesia

Menurut dr Olieve Indri Leksmana, Dokter Spesialis Okupasi dari Universitas Indonesia yang turut hadir dalam acara tersebut, suplemen dari KK Indonesia ini bisa diminum oleh mereka yang sehat untuk menjaga kestabilan gula darah, lalu mereka yang masuk dalam kategori prediabetes, hingga para penderita diabetes tipe 2.

Penyakit yang mendapat julukan silent killer ini memang tidak memiliki gejala yang pasti, dan cara menentukannya hanya melakui medical check-up.

Namun beberapa yang kondisi yang biasanya terjadi pada para penderita diabetes diantaranya, mengalami kesemutan di ujung jari tangan dan kaki hingga ke telapak, mudah ngantuk atau lelah, sering lapar padahal banyak makan, sering haus padahal banyak minum dan juga sering buang air kecil.

“Tapi kita tidak perlu justifikasi juga. Oh, kesemutan nih, kita pasti DM (diabetes melitus-red.). Belum tentu juga gitu ya. At least kita bisa melakukan medical check up, kalau kadar gula darah kita udah mulai lewat, kadar gula puasa itu di atas 100, kadar gula darah setelah makan di atas 160, kolesterolnya naik, trigliserinnya naik, nah itu kita sudah mulai lampu kuning. Mulai minum suplemennya rutin, dan itu biasanya terjadi pada usia di atas 50 tahun,” kata dr Olieve menjelaskan.

Namun kondisi tersebut bisa juga terjadi pada mereka yang memiliki usia lebih muda atau di bawah 50 tahun. Sebab, dr Olieve mengatakan banyak juga pasiennya di umur 40 tahun sudah berantakan hasil medical check-up nya.

“Itu biasanya karena kebiasaan makan yang buruk dan juga karena gen. Jadi genetik dari orang tua itu kuat banget,” katanya lagi.

Kendati demikian, lanjut dr Olieve, orang-orang dengan risiko terjangkit diabetes melitus dari turunan orang tua atau genetik, apabila mampu menjaga pola makannya dan juga bergaya hidup sehat dengan rajin bergerak atau olahraga maka mampu menunda terjadinya risiko terkena penyakit ini hingga usia senja.

“Orang yang baru prediabetes boleh gak minum ini? Boleh. Malah disarankan, supaya tidak jatuh ke keadaan yang berat. Prediabetes itu kan artinya insulin sudah mulai cape tuh sehingga terjadi resistensi insulin,” tuturnya lagi.

Riset menunjukkan, seseorang dengan usia di atas 50 tahun, maka metabolisme tubuhnya sudah mulai turun. Dengan kondisi tersebut, makan makanan dengan porsi standard pun kadar gula dan kolesterol akan lebih cepat naik.

Halaman:

Editor: Feby Syarifah

Sumber: Liputan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x