Jangan Anggap Sepele, Ini Rekomendasi Asupan Vitamin C&D di Masa Pancaroba dan Pandemi Covid-19

- 26 September 2020, 12:45 WIB
ILUSTRASI vitamin C.*
ILUSTRASI vitamin C.* /PIXABAY

GALAMEDIA - Vitamin terutama C dan D menjadi sorotan di masa pandemi Covid-19 saat ini karena kemampuannya untuk membantu menjaga sistem kekebalan tubuh.

Terlebih di masa pancaroba saat ini, keduanya juga menjadi bagian dari asupan nutrisi yang tak bisa diabaikan.

"Betul, memang berpengaruh (pada sistem imun tubuh). Vitamin C dan D memang sudah direkomendasikan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia untuk diberikan kepada orang yang positif terinfeksi virus Covid-19," kata dokter spesialis gizi klinik RS Pondok Indah – Puri Indah, Raissa Edwina Djuanda.

Baca Juga: Simak Ini Dia Perbedaan Godaan Setan dan Hawa Nafsu

Dari sisi jumlah asupan yang dibutuhkan, antara masing-masing orang bisa berbeda, salah satunya disesuaikan berat badannya. Menurut Raissa, secara umum orang dengan berat badan lebih rendah atau kecil memerlukan dosis vitamin yang lebih sedikit.

Namun hal ini juga ditentukan kondisi kesehatan masing-masing, misalnya apakah dia mengalami defisiensi atau kekurangan vitamin tertentu atau tidak, usia, wilayah tinggal dan paparan sinar matahari (khusus vitamin D).

Walau begitu, menurut laman Healthline, rekomendasi jumlah asupan vitamin C untuk dewasa dan anak berusia 4 tahun ke atas yakni melebihi 60 mg per hari.

Baca Juga: 157 Pegawai KPK Mengundurkan Diri Sepanjang 2016-September 2020, Ini Alasannya

Sementara untuk vitamin D per hari kebanyakan orang sehat memerlukan 10-20 mikrogram (400-800 IU). Tetapi Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter.

Terkait pencegahan Covid-19, pakar kesehatan seperti dilansir dari laman WebMD merekomendasikan asupan 200 mg vitamin C harian, sementara untuk vitamin D sekitar 10-25 mikrogram (400-1000 IU) per hari.

Sumber vitamin
Vitamin C dan D bisa didapatkan dari makanan. Vitamin C misalnya bisa didapatkan dari jambu biji, kiwi, jeruk, cabai, paprika, brokoli, bayam.

Sementara vitamin D dapat diperoleh dari telur, ikan, susu/bahan makanan yang sudah terfortifikasi dan jamur. Sumber vitamin D juga bisa berasal dari sinar matahari.

Baca Juga: Tsunami Setinggi 20 Meter Bisa Terjadi di Selatan Jawa, BMKG Minta Masyarakat Lakukan Hal Ini

Dalam pengolahan makanan yang mengandung kedua vitamin ini, Raissa menyarankan metode kukus untuk menjaga kandungan vitaminnya.

Selain itu, sebaiknya Anda memperhatikan waktu dan suhu memasaknya.

"Jangan memasak sumber makanan terlalu lama. Perhatikan suhu memasak, jangan terlalu tinggi, dan sebaiknya makanan tersebut tidak dipanaskan berulang kali," tutur dia dilansir Antara.

Khusus untuk vitamin C, karena sifatnya larut dalam air, maka makanlah sup atau kuah dari sumber makanan tersebut.

Baca Juga: 6 Bulan Tak Digaji, Karyawan Jungle Land Tagih Keluarga Bakrie Lewat Postingan Nia Ramadhani

Jika Anda mengonsumsi makanan berupa buah, segeralah mengonsumsinya setelah dipotong atau jika Anda menjadikannya bagian dari infused water atau jus, sebaiknya konsumsilah maksimal dalam waktu 2 jam di suhu ruangan.

Lalu, bagaimana dengan suplemen vitamin C dan D? Menurut Raissa, untuk memastikannya, sebaiknya konsultasikan dengan dokter karena ini berhubungan dengan kondisi kesehatan masing-masing orang, termasuk berat badannya.***

Editor: Lucky M. Lukman


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x