Diet Mayo atau Keto? Mana Yang Harus Dipilih Untuk Mulai Diet, Ketahui Risiko dan Efek Sampingnya

- 2 Oktober 2020, 14:38 WIB
Diet keto atau diet Mayo?
Diet keto atau diet Mayo? /

Namun, ketika tubuh masih belum juga mendapatkan karbohidrat, lama-kelamaan protein yang akan dipecah untuk dijadikan sumber energi. Tubuh tidak dapat menyimpan protein seperti menyimpan karbohidrat, maka lama-kelamaan tubuh akan kekurangan protein.

Baca Juga: Luar Bisa! Ini 10 Macam Batik Nusantara dan Filosofinya yang Masih Ngena Hingga Sekarang

Tanda yang paling terlihat saat tubuh kekurangan protein adalah menurunnya massa otot. Inilah sebabnya ketika kamu menjalani diet mayo, tubuh akan terlihat kurus.

Selain membatasi asupan karbohidrat, diet mayo juga membatasi asupan garam. Perlu diketahui bahwa garam bersifat mengikat air dalam tubuh. Diet mayo yang sangat membatasi konsumsi garam, dapat membuat kamu sering buang air kecil.

Hal ini karena tidak ada garam yang dapat mengikat air di tubuh. Karena frekuensi buang air kecil meningkat, penurunan berat badan secara drastis dapat terjadi, karena tubuh kehilangan cairan.

Baca Juga: Di Hari Batik Nasional, Inggrid Kansil Sentil Pemerintah yang Hanya Memesan Batik Cetak untuk Seraga

Lalu, adakah risiko efek samping dari diet mayo? Tentunya, ada. Salah satunya adalah efek yoyo. Ketika siklus 13 hari diet mayo selesai, kamu akan kembali pada pola makan normal, sehingga kenaikan berat badan akan terjadi. Hal ini juga terjadi karena diet mayo hanya berfokus membatasi kalori, tanpa perubahan gaya hidup secara keseluruhan.

Sementara itu, menjalani diet mayo dalam jangka panjang juga tidak disarankan. Sebab, biar bagaimana pun, asupan karbohidrat dan garam tetap diperlukan tubuh. Kalori yang terlalu sedikit juga dapat membuat kamu rentan mengalami kekurangan zat gizi tertentu.

Baca Juga: Hari Batik Nasional: Setelah Ditetapkan UNESCO Menjadi Warisan Dunia Ini Sedikit Polemik Soal Batik

Diet Keto
Serupa dengan diet mayo, diet keto juga berfokus pada penerapan pola makan rendah karbohidrat. Namun bedanya, tinggi lemak. Metode diet ini juga cukup populer karena mengklaim bisa menurunkan berat badan dengan cepat.

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah