Lebaran Kali Ini, Dokter Gizi Sudah Memperingatkan Untuk Batasi Konsumsi Kuah Bersantan

- 7 April 2024, 18:05 WIB
Arsip foto/Seorang warga memasak opor ayam dengan menggunakan tungku di Kota Gorontalo
Arsip foto/Seorang warga memasak opor ayam dengan menggunakan tungku di Kota Gorontalo /ANTARAFOTO/Adiwinata Solihin//

GALAMEDIANEWS – Lebaran sudah tinggal menghitung hari. Berbagai persiapan sudah dilakukan oleh masyarakat pada umumnya. Salah satunya adalah menyiapkan beragam makanan dan minuman di saat Lebaran nanti.

Makanan saat Lebaran identik dengan kuah bersantan seperti gulai nangka atau daging dan opor ayam. Selain kuah, makanan khas Hari Raya Idul Fitri yang juga mengandung santan yakni rendang daging.  

Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) cabang DKI Jakarta dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp.G.K mengingatkan orang-orang untuk membatasi kuah santan hidangan Lebaran agar tak terkena masalah kesehatan di kemudian hari.

Baca Juga: COCOK BUAT PEMULA, Ini Dia Resep Bolu Marmer Menu Pilihan di Acara Spesial

"Sebenarnya tidak ada batasan khusus berapa banyak porsi kuah bersantan yang boleh atau tidak boleh dikonsumsi, tetapi, sebaiknya dibatasi. Jika ingin mengkonsumsi hidangan tersebut, lebih baik mengambil lauknya saja," ujar Raissa dalam wawancara tertulis kepada ANTARA, Jumat (5/4/2024).

Raissa mengatakan dampak menyantap makanan dengan kuah bersantan dalam porsi banyak tidak akan langsung dirasakan oleh tubuh, namun, terdapat sejumlah risiko kesehatan yang mengintai, seperti obesitas, kolesterol tinggi, diabetes, dan asam urat.

Menghindari risiko kesehatan tersebut, selain membatasi kuah bersantan, Raissa juga menganjurkan orang-orang mengimbangi asupan makanan dengan konsumsi sayuran dan buah yang cukup.

Buah dan sayur dapat menambah vitamin, mineral, dan serat harian dalam tubuh sehingga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak lima porsi per hari dan dimakan secara bervariasi.

Raissa yang meraih gelar magister ilmu gizi dan spesialis gizi klinik dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia memberikan saran,"Sebaiknya buah dan sayur dikonsumsi sebelum menyantap makanan utama untuk mengurangi porsi makan yang berlebihan".

Orang-orang boleh saja mengonsumsi berbagai makanan dan minuman secara bebas saat Lebaran, namun, sebaiknya mengingat porsi agar tidak sampai berlebihan.

Kebutuhan cairan harian juga diperhatikan dan diusahakan dengan minum minimal delapan gelas air per hari dan lengkapi dengan berolahraga untuk membakar lemak dan sebagian kalori yang masuk.

"Setelah Lebaran selesai, pastikan untuk kembali menerapkan pola makan dan pola hidup yang sehat," kata Raissa melanjutkan.

Baca Juga: Resep Membuat Kue Nastar ala Chef Devina Hermawan, Gurih, Lembut, Camilan Enak Buat Lebaran

Menu makanan yang berlimpah di saat Lebaran seringkali menjadi momok yang menakutkan bagi banyak orang.

Konsumsi dengan porsi yang berlebih membuat setiap Lebaran menjadi suatu masalah.

Harap diingat terutama yang sudah memiliki penyakit untuk bisa mengontrol diri dan mengatur ketika makan di hari Lebaran nanti.

Seimbangkan dan usahakan buah-buahan dikonsumsi untuk menjadi penyeimbang dengan menu utama.

Jangan sampai setelah Lebaran usai, berbagai penyakit sudah menanti dan pada akhirnya bukan menambah pahala dari silaturahmi tapi melipat gandakan penyakit dari aneka makanan yang telah dikonsumsi.***

Editor: Tatang Rasyid

Sumber: antaranews.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah