Daging Kurban: Digoreng, Dibakar, atau Direbus? Pilihan Terbaik untuk Kesehatan dan Kenikmatan di Idul Adha

- 16 Juni 2024, 14:56 WIB
Ilustrasi daging bakar.
Ilustrasi daging bakar. /PIXABAY/Shutterbug75

GALAMEDIANEWS - Idul Adha, momen berbagi kebahagiaan dengan berkurban, seringkali dirayakan dengan hidangan daging yang lezat. Namun, pertanyaan klasik selalu muncul: bagaimana cara terbaik mengolah daging kurban agar tetap sehat dan nikmat? Digoreng, dibakar, atau direbus? Mari kita telaah pilihan-pilihan ini dengan mempertimbangkan aspek kesehatan dan rekomendasi terbaru.

Menggoreng: Kenikmatan yang Berisiko

Menggoreng daging memang menghasilkan cita rasa gurih dan tekstur renyah yang menggoda. Namun, proses ini juga membawa risiko kesehatan yang perlu diperhatikan. Penelitian yang diterbitkan dalam The American Journal of Clinical Nutrition pada tahun 2020 menunjukkan bahwa konsumsi makanan yang digoreng secara teratur dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.

Proses penggorengan menyebabkan daging menyerap banyak minyak, meningkatkan kandungan lemak dan kalori. Lemak jenuh dan lemak trans yang terkandung dalam minyak goreng dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah, yang merupakan faktor risiko utama penyakit jantung.

Baca Juga: Daging Kambing dan Kesehatan: Fakta Ilmiah di Balik Mitos Populer Saat Idul Adha

Membakar: Aroma Menggoda, tapi Waspadai Zat Karsinogen

Membakar daging, terutama dengan arang, memberikan aroma khas yang menggugah selera. Namun, proses pembakaran juga menghasilkan senyawa karsinogen seperti hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) dan amina heterosiklik (HCA). Paparan jangka panjang terhadap zat-zat ini dapat meningkatkan risiko kanker.

Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of the National Cancer Institute pada tahun 2015 menemukan bahwa konsumsi daging yang dibakar secara teratur dapat meningkatkan risiko kanker kolorektal, pankreas, dan prostat.

Merebus: Pilihan Sehat yang Kaya Nutrisi

Merebus daging merupakan metode memasak yang paling sehat. Proses ini tidak melibatkan penambahan minyak atau lemak, sehingga kandungan lemak dan kalori dalam daging tetap terjaga. Selain itu, merebus daging juga membantu mempertahankan nutrisi penting seperti vitamin B, zat besi, dan seng.

Penelitian yang diterbitkan dalam Food Science & Nutrition pada tahun 2022 menunjukkan bahwa merebus daging dapat mengurangi kandungan lemak jenuh hingga 30% dibandingkan dengan menggoreng atau membakar. Selain itu, merebus juga membantu mengurangi pembentukan senyawa karsinogen dalam daging.

Baca Juga: Air Rebusan Daun Salam: Keajaiban Dapur Pembasmi Kolesterol Jahat? Penelitian Terbaru Ungkap Fakta Mengejutkan

Halaman:

Editor: Dicky Aditya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah