Hari Santri Nasional: Sosok K.H. Hasjim Asy’ari dan Resolusi Jihad dalam Mengawal Kemerdekaan

- 21 Oktober 2020, 15:01 WIB
Simak Resolusi Jihad yang jadi awal mula adanya hari Santri.
Simak Resolusi Jihad yang jadi awal mula adanya hari Santri. /NU Online/Dok. PP Sirojuth Tholibin Brabo

Dampak Resolusi Jihad
Resolusi Jihad ini berdampak sungguh luar biasa. Puluhan ribu kyai dan santri berperang melawan tentara sekutu. Sebanyak lima belas ribu Tentara Sekutu dengan persenjataan serba canggih tak mampu menghadapi pasukan perlawanan pasukan kyai dan santri.

Brigadier Jenderal A.W.S. Mallaby pun tewas dalam pertempuran yang berlangsung tiga hari berturut-turut, yakni pada tanggal 27, 28, 29 Oktober 1945.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Instruksikan Penutupan Masjid di Paris

Hal ini membuat marah angkatan perang Inggris, sehingga ujungnya terjadi Peristiwa Pertempuran 10 November 1945. Peristiwa tersebut kemudian diperingati setiap tahunnya sebagai Hari Pahlawan.

Meskipun penetapan Hari Santri Nasional dilatarbelakangi oleh resolusi jihad yang diserukan oleh KH Hasyim Asy’ari yang merupakan pendiri Nahdlatul Ulama, tetapi peringatan ini tidak dimaksudkan untuk kelompok atau golongan tertentu.

Peringatan Hari Santri Nasional di Indonesia harus dimaknai sebagai upaya meningkatkan nasionalisme di kalangan umat Islam yang sudah ada sejak zaman penjajahan dulu.

Baca Juga: PDIP Sebut Banyak Elit Politik Iri Karena Tak Dapat Jabatan Strategis

Peran umat Islam sendiri pada masa penjajahan dapat terlihat dari banyaknya pahlawan yang melandaskan perjuangannya atas dasar agama Islam.

Banyak para kiyai atau para pemuka agama Islam dan raja-raja Islam yang turun dan memimpin peperangan melawan para penjajah.

Peran organisasi-organisasi Islam juga tidak kalah hebatnya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Organisasi tersebut misalnya Sarikat Dagang Islam (SDI) dan Sarikat Islam (SI).***

Halaman:

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x