Sumpah Pemuda: Refleksi Sejarah Pemuda Islam Masa Lalu dan Masa Kini

- 26 Oktober 2020, 13:22 WIB
Pemuda Indonesia
Pemuda Indonesia /Pixabay

GALAMEDIA - Momentum Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, seharusnya menjadi refleksi kaum muda untuk terus berkarya dan mengisi kemerdekaan dengan hal yang positif.

Kali ini, kita akan mengulas tentang refleksi Sumpah Pemuda bagi pemuda Islam. Dilansir galamedia dari laman era muslim, ketika sumpah pemuda yang menggagas sumpah nasionalisme, yang hanya terbatas pada tempat tertentu.

Maka dalam Islam, Rasul telah menjelaskan bahwa ada sumpah yang sangat agung dibanding sumpah pemuda, yaitu bersumpah penghambaan hanya kepada Allah saja.

Baca Juga: Untuk Para Milenial, Ini Dia Makna Sumpah Pemuda yang Wajib Diketahui

Sebuah kalimat yang teguh, kalimat Tauhid, kalimat yang menjadikan orang-orang yang mencetak sejarah, pemuda-pemuda yang mengubah sejarah, pemuda-pemuda yang rabbani, mencetak pemuda harapan dunia.

Aqidah mempersatukan hati-hati orang mukmin,jika kita lihat proses tarbiyah Rasulullah bagaimana ketika beliau mempersiapkan para pemuda dengan aqidah yang benar, karena memang generasi mereka yang akan memegang tampuk kepemimpinan kedepan.

Lihat saja bagaimana pada usia 8 Tahun Ali bin Abi Thalib sudah mengikuti proses tasfhiyah (pemurnian aqidah), dan tarbiyah (pendidikan). Suatu saat menjadi khalifah besar.

Arqaam bin Abil Arqam pada umur 12 tahun, Abdurrahman bin Auf , Usamah Bin Zaid yang baru berumur 19 tahun diamanahkan memimpin perang melwan Romawi, Mu’adz bin “Afra” dan Mu’adz bin Amru bin Al Jamuh yang membunuh pemimpin kafirin Abu Jahal pada perang Badar, atau Ibnu Umar yang meminta dimasukkah pada pasukan perang padahal umurnya baru 13 tahun.

Baca Juga: 13 Tokoh Pelopor Lahirnya Sumpah Pemuda, Mulai dari Moehammad Yamin Hingga Wage Rudolf Soepratman

Itulah potret generasi pemuda yang disatukan oleh aqidah, berlanjut pada zaman setelahnya, Umar bin Abdul Aziz yang menjadi khalifah saat umur 37 tahun, dan diyakini sebagai khalifah rasyidah.

Imam Syafii yang pada umur 11 tahun sudah mengajar dan dimintai fatwa, Al Hafidz Ibnu Hajar Al Asqalani yang saat muda menghafal kitab-kitab dan dipercaya menjadi qadhi saat usia muda.

Dan menorehkan penanya dalam kitab sangat berharga yaitu Fathul Baari. Generasi terus berlanjut, Muhammad Al Fatih yang saat itu berumur 21 tahun dikisahkan membebaskan konstantinopel, meruntuhkan imperium Romawi Timur, seperti yang dijanjikan Rasulullah

“Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.” [H.R. Ahmad bin Hambal Al-Musnad 4/335].

Baca Juga: 5 Fakta Unik Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah, Isi Teks, dan Susunan Panitia Kongres Pemuda

Dan orang-orang tersebut telah dicatat sejarah, dengan sumpah yang paling agung, melebihi sumpah apapun. Pemuda-pemuda yang namanya mendunia, pemuda-pemuda yang berkarya dan karyannya dapat dirasakan sampai sekarang. Sebuah ikatan yang dibangun datas dasar aqidah, melebihi kepada ikatan kerabat, keluarga, bangsa, dan juga Negara.

Refleksi, Peran Pemuda Islam dimasa kini

Sumpah Pemuda, mengajak kita berpikir, bahwa pentingnya peran pemuda, mengingat bahwa ternyata ada sumpah yang jauh lebih agung, tidak hanya terbatas pada suku, bangsa,dan wilayah tetapi sumpah kepada sebuah kebenaran.

Melihat generasi-generasi lalu, agaknya kita dapat mengambil pelajaran, bahwa peran pemuda sangatlah penting. Sampai–sampai nanti Allah akan mempertanyakan usia muda kita dihabiskan untuk apa? Dan ini tentunya akan kita jawab suatu saat nanti

Baca Juga: Erdogan Sebut Macron Perlu Perawatan Mental, Prancis Perintahkan Para Pejabat Angkat Kaki dari Turki

Ketika Soekarno berkata "berikan kepadaku 10 orang pemuda, aku akan goncangkan dunia", tentunya beberapa abad yang lalu, generasi muda menggoncangkan dunia.

Namun , saat ini, terjadi kemunduran pada pemuda-pemuda Islam. Ketika merefleksikan diri ini, dengan pemuda-pemuda hasil tarbiyah nabi, tentunya kita merasa sangat jauh sekali jika dibandingkan dengan generasi salafus shalih.

Oleh karena itu Rasul bersabda bahwa pemuda yang taat beribadah kepada Allah, salah satu golongan yang dinaungi dihari kiamat. Inilah sumpah yang melebihi sumpah pemuda pada hari esok. Sumpah kepada kalimat tauhid. Berada diatasnya, dan itu yang dapat mengembalikan kita kepada generasi emas Islam.

Baca Juga: Koe Knuffelen, Tren Terbaru Berpelukan dengan Sapi bagi yang Lupa Bahagia..

Generasi pemuda pengukir tinta sejarah seperti Umar bin Abdul Aziz akan lahir kembali, pemimpin-pemimpin negeri yang adil suatu saat nanti. Atau seperti Ibnu Hajar, ahli-ahli hadits dan ilmu, juga Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, sebagai ahli politik.

Al fatih–al fatih baru, pembebas negeri dari penjajahan AS kelak yang dipersatukan dengan sumpah Tauhid dan juga berjuang dalam perjuangan yang sangat panjang mengingat urgensi seperti diungkapkan seorang pemuda yang wafat pada usia terbilang singkat dalam Wasiat untuk Pemuda, Imam Hasan Al Banna Rahimahullah dalam Risalah Pergerakan:

“Oleh karena itu, sejak dulu hingga sekarang pemuda merupakan pilar
kebangkitan. Dalam setiap kebangkitan, pemuda merupakan rahasia kekuatannya. Dalam setiap fikrah, pemuda adalah pengibar panji-panjinya."

"Sesungguhnya mereka itu adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada mereka petunjuk." (Al-Kahfi: 13).

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x