3 Teori Sejarah Maulid Nabi Muhammad SAW, Saat Kembalinya Semangat Kaum Muslimin

- 26 Oktober 2020, 14:27 WIB
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi. /mui.or.id
peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Foto ilustrasi. /mui.or.id /

 

GALAMEDIA - Sejarah maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam telah dirayakan sejak ribuan tahun yang lalu. Meskipun asal mula perayaan maulid Nabi dibagi menjadi tiga teori.

Dikutip Galamedia dari Sahijab dari buku Pro dan Kontra Maulid Nabi yang ditulis oleh AM. Waskito, ada tiga teori sejarah maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam.

Baca Juga: Hikmah Peringatan Maulid Nabi Muhammad, Jejak Napak Tilas Kehidupan Manusia Idola

1. Sejarah Maulid Nabi pada Dinasti Ubaid (Fathimi)
Teori pertama sejarah Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam dilakukan di Mesir oleh Dinasti Ubadid (Fathimi), yang berkuasa dari tahun 362-567 Hijriyah.

Dinasti yang menganut Syiah Ismailiyah (Rafidhah) ini pertama kali menggelar perayaan maulid Nabi di bawah kepemimpinan Abu Tamim, dan ini hanya sebuah perayaan saja.

mauliBaca Juga: Naskah Khutbah Jumat Kenapa Kita Dianjurkan Merayakan Maulid Nabi Muhammad SAW,

2. Sejarah Maulid Nabi oleh Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri
Teori kedua sejarah Maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam dirayakan oleh Gubernur Irbil Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri. Sultan ini hidup dari tahun 549-630 Hijriyah.

Dan ini adalah perayaan yang dilakukan pertama kali oleh ahlus sunnah, di mana Kukabri mendatangkan ulama, ahli ilmu, ahli tasawuf dan rakyatnya. Beragam hidangan disediakan, termasuk bersedekah kepada fakir miskin.

Baca Juga: Rabiul Awal Identik dengan Maulid Nabi Muhammad, Berikut Keutamaan Bulan Maulid Itu

3. Sejarah Maulid Nabi oleh Sultan Shalahudin Al-Ayyubi
Teori terakhir awal mula sejarah maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam datang dari Sultan Shalahudin Al-Ayyubi. Di mana beliau hidup dari tahun 567-622 Hijriyah dan sekaligus penguasa Dinasti Ayyub.

Alasan Sultan merayakan maulid Nabi adalah untuk memberikan semangat kepada bala tentara muslim, yang akan menghadapi Perang Salib. Dan merebut kembali Yerusalem yang dikuasai Kerajaan Salibis pada waktu itu.

Beberapa ulama mendukung perayaan maulid Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam, termasuk Imam Jalaludin As-Suyuthi.

Baca Juga: Maulid Nabi Jatuh pada Rabu 28 Oktober 2020 Malam, Hasil Pengamatan Rukyah LFPBNU

"Orang yang pertama kali merintis peringatan Maulid ini adalah penguasa Irbil, Malik Al-Muzhaffar Abu Sa'id Kukabri bin Zainuddin bin Baktatin, seorang raja mulia, agung dan dermawan. Dia memiliki peninggalan dan jasa yang baik. Dan dialah yang membangun masjid Al-Jami' Al-Muzhaffari di lereng gunung Qasiyun," tulis Imam Jalaludin As-Suyuthi.

Selain itu, alasan di balik perayaan Maulid adalah untuk memberikan semangat kapada kaum muslim yang saat itu mengalami kelelahan akibat peperangan. Dan Sultan Kukabri ingin memberikan lagi momen jejak-jejak sejarah Rasulullah dan mengembalikan kekuatan kaum muslimin. Wallahualam. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x