Di Antara Mitos dan Fakta, Ini Kandungan Gizi Kedelai yang Berkualitas dan Segudang Manfaatnya

- 31 Oktober 2020, 07:15 WIB
Kedelai memiliki segudang manfaat
Kedelai memiliki segudang manfaat /PIXABAY/

 

GALAMEDIA - Beragam masakan tersaji di meja makan. Tapi Yati Rumiyati (65) lebih memilih tumis tempe kacang panjang. Untuk lauknya ia mengambil oseng ikan tongkol.

"Nasi hangat, makannya dengan ikan tongkol dan sayurannya tumis tempe kacang panjang, segini juga sudah nikmat. Bahkan, kadang nambah nasi," kelekar nenek tiga cucu saat ditemui galamedia di rumahnya, belum lama ini.

Tempe memang makanan favorit dari warga asal Kecamatan Buahbatu Kota Bandung ini. Apapun olahannya, tempe selalu mendapat tempat di hati isteri dari Haswedi ini. Baik digoreng, ditumis, jadi tambahan sayur, mendoan, dll.

Baca Juga: Jajan Murah dan Hemat Hanya Rp1, Simak Caranya di Sini

Bahkan, camilan favoritnya adalah gorengan tempe, oleh-oleh khas Kota Bandung. "Semua olahan tempe saya suka. Favorit saya goreng tempe. Mendoan juga. Dimakan selagi hangat dicocol sama sambal kecap cabai rawit, wuiiihhh nikmatnya tak tergantikan," ujar ibu tiga orang anak ini sambil tertawa.

Oh iya, berbicara soal tempe, pasti tahu akan bahan tempe. Ya, kacang kedelai. Kacang kedelai ini adalah tanaman polong-polongan yang dapat dengan mudah ditemukan pada berbagai olahan makanan. 

Di Indonesia, kedelai digarap menjadi macam-macam olahan yang banyak digemari masyarakat, seperti susu, tahu, tempe, serta kecap asin. Ternyata di masyarakat berkembang mitos seputar kebiasaan mengonsumsi kedelai.

Baca Juga: Jika Kekurangan Dokter, Moscow Siapkan Vaksinasi Massal

Mitos

Berikut 10 mitos kebiasaan konsumsi kedelai seperti yang disampaikan Pakar gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University Dr. Rimbawan dalam sebuah webinar "Kebaikan Kedelai Bagi Kesehatan" belum lama ini.


1. Bukan merupakan sumber protein yang baik

2. Memicu kanker

3. Membuat pria berperilaku feminin

4. Berpengaruh pada tingkat kesuburan

5. Berpengaruh terhadap kesehatan jantung dan tulang

6. Menyebabkan munculnya jerawat

7. Meningkatkan asam urat

8. Menyebabkan alergi

9. Berpengaruh terhadap daya ingat orangtua

10. Berpengaruh terhadap gangguan menopause

Baca Juga: Jadwal Acara TV, Sabtu 31 Oktober 2020 di TV One, Ada Indonesia dalam Peristiwa

Menurut Dr. Rimbawan, masyarakat diimbau untuk tidak percaya begitu tersebut mitos tersebut. Sebab, sejumlah penelitian membantah mitos tersebut. 

Dikatakan, dalam 100 gram kedelai yang direbus memiliki sejumlah kandungan gizi antara lain:
- Protein 16,6 gram

- Karbohidrat 9,9 gram 

- Serat 6 gram

- Energi 173 kkal

- Lemak 9 gram

- Saturaled 1,3 gram

- Monounsaturated 1,98 gram

- Polyunsaturated 5,06 gram

- Omega-3 0,6 gram

- Omega-6 4,47 gram

 "Dalam kedelai terdapat beberapa kandungan gizi, seperti karbohidrat, protein, serat, dll. Kandungan gizi ini sangat baik untuk melengkapi nutrisi yang dibutuhkan setiap harinya," jelas Rimbawan.
 

Baca Juga: Anak Tak Suka Makan Sayur? 8 Cara Penuhi Kebutuhan Serat pada Anak

Kandungan gizi kedelai 

Dikatakan, di antara kandungan gizi dalam kedelai adalah:
1. Karbohidrat

Dalam kedelai mengandung karbohidrat. Fungsi karbohidrat dalam kedelai adalah sebagai pangan dengan kadar karbohidrat relatif rendah, kedelai utuh  mempunyai indeks glikemik (GI) yang sangat rendah.

GI merupakan suatu ukuran yang menunjukan bagaimana suatu pangan dapat mempengaruhi peningkatan kadar gula darah setelah makan. Dan nilai GI yang rendah membuat kedelai dapat dijadikan alternatif pilihan pangan bagi penyandang diabetes atau control berat badan.

2. Protein

Kedelai mengandung protein sebanyak 36-56 % dari berat keringnya. Kedelai juga merupakan sumber protein yang kualitasnya baik, meskipun tidak setinggi kualitas  protein hewani.

Baca Juga: Ronaldo Dinyatakan Negatif Covid-19 setelah Dites Usap

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi protein kedelai berhubungan dengan penurunan kadar kolesterol.

Meskipun masih diperlukan penelitian yang lebih banyak, data yang ada menunjukkan bahwa menggantikan protein hewani dengan protein nabati dapat memperbaiki kontrol Glikemik orang yang mengalami diabetes.

 3. Serat

Dalam kedelai mengandung serat yang cukup baik serat larut maupun tidak larut. Serat yang terkandung pada kedelai dapat difermentasi oleh bakteri kolon dan membantu pembentukan Short-chain fatty acid (SCFAs) yang dapat meningkatkan kesehatan usus dan mengurangi risiko kanker kolon.

 4. Vitamin dan Mineral

Di dalam kedelai mengandung Molybdenum. Molybdenum berfungsi sebagai kofaktor beberapa jenis enzim penting. Selain itu, ada juga Vitamin K1, bentuk vitamin K yang terkandung dalam legumes adalah Phyllaquione yang memagang peran penting dalam pembekuan darah.

Baca Juga: 5 Fakta Unik Sumpah Pemuda, Berikut Sejarah, Isi Teks, dan Susunan Panitia Kongres Pemuda

Lalu ada folate/B9. Zat gizi penting yang memiliki beberapa fungsi pada tubuh dan berperan penting selama kehamilan. Dan terakhir, Copper, Kekurangan zat gizi ini dapat mempengaruhi kesehatan jantung.

5. Kandungan senyawa lain

Di samping itu, dalam kedelai juga ada kandungan isoflavones yang berperan sebagai antioksidan yang memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Ada juga Saponin yang telah terbukti dapat menurunkan kolesterol pada hewan Coba.

Baca Juga: Kuaci, Tidak Hanya Camilan Favorit, Berikut 5 Manfaat Biji Matahari yang Tak Banyak Diketahui

Segudang Manfaat Kedelai

Selain memiliki kandungan gizi tinggi, kedelai juga memiliki segudang manfaat, antara lain. Kedelai bebas laktosa yang dapat dimanfaatkan untuk orang yang sulit mencerna makanan.

Protein kedelai juga dinilai dapat menjadi bagian dari program kebugaran untuk mempertahankan massa otot. Karbohidrat-Serat-Protein dalam kedelai merupakan sebagai bagian dari diet kalori terkendali. Hal ini dapat digunakan untuk kontrol berat badan dan membuat rasa kenyang lebih lama.

Kandungan lemak sehat di dalam kedelai merupakan kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi dan merupakan kombinasi dari asam lemak esensial -- omega -6 dan omega-3 yang berpotensi untuk menurunkan risiko penyakit jantung dengan menurunkan kadar kolesterol darah.

Baca Juga: Catat! Ini 14 Manfaat Kentang, Mulai dari Menjaga Kesehatan Kulit Hingga Menyehatkan Otak

- Prevalensi alergi paling rendah
Ada anggapan bahwa mengonsumsi kedelai akan menimbulkan alergi. Padahal sebuah penelitian dari sekitar 160 jenis makanan yang menyebabkan reaksi alergi pada orang dengan alergi makanan, prevalensi alergi kedelai paling rendah diantara yang lainnya. 

- Menurunkan risiko kanker
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa konsumsi produk kedelai berkaitan dengan peningkatan jaringan payudara pada wanita. Secara hipotesis hal ini disinyalir bisa meningkatkan risiko  kanker payudara.

Tapi sebagian besar penelitian observasional menunjukkan bahwa konsumsi produk kedelai dapat mengurangi risiko kanker payudara. Selain itu, beberapa penelitian terkait senyawa kedelai (termasuk isoflavone dan lunasin) berpotensi memiliki efek pencegah kanker.

Paparan Isoflavon sejak dini pun dinilai dapat melindungi terjadinya kanker payudara di kemudian hari. Di samping itu, beberapa penelitian juga menunjukkan efek proteksi pada kanker prostat. Bahkan, ada juga penelitian yang mengindikasikan bahwa konsumsi kedelai 
berhubungan dengan penurunan risiko kanker paru-paru.

Baca Juga: 10 Tips Turunkan Kolesterol Jahat Agar Terhidar dari Risiko Serangan Jantung dan Stroke

- Kesehatan tulang

Dalam sejumlah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi produk kedelai dapat menurunkan risiko osteoporosis pada wanita yang telah mengalami menopause.

- Mengurangi Gejala Menopause

Mitos yang beredar di masyarakat juga, bahwa mengonsumsi kedelai bisa berpengaruh terhadap gangguan menopause. Padahal, berdasarkan penelitian, Asupan harian isoflavon sebanyak 135 mg selama 1 minggu (setara 6,8 gram kedelai/hari) menurunkan gejala menopause. 

- Konsumsi produk olahan kedelai dan Gout

Selama ini beredar informasi di masyarakat bahwa jika mengonsumsi produk olahan kedelai akan menyebabkan asam urat. Padahal, sejumlah penelitian menyebutkan bahwa produk olahan kedelai dan tempe bukan penyebab asam urat. 

Baca Juga: Jangan Sepelekan Tempe! Ini Resep Tempe Penyet yang Bikin Makan Anda Lebih Maksimal dan Lahap

- Konsumsi kedelai dan fertilitas pria

Penelitian mengkonfirmasi bahwa makanan kedelai aman untuk pria yang sedang mengikuti program hamil. Sebaliknya, kedelai salah satu makanan yang bisa meningkatkan kesuburan.

- Konsumsi kedelai dan kemampuan kognitif lansia

Mitos lainnya yang beredar informasi di masyarakat adalah jika mengonsumsi produk olahan kedelai akan berpengaruh terhadap daya ingat orangtua. 

Hasil penelitian menyebutkan, "...Bukti yang ada saat ini (2014) tidak cukup kuat untuk membuat rekomendasi tentang hubungan konsumsi isoflavone kedelai dengan daya ingat pada golongan lanjut usia.."

Baca Juga: Stop Gunakan Masker Bayi di Bawah 2 Tahun, Berikut Tipsnya Jika Terpaksa Membawanya Keluar Rumah

"Suplemen SIF (soy isoflavone), sepertinya mempunyai efek positif pada peningkatan summery cognitive function dan visual memory pada wanita pasca-menopause."

- Konsumsi kedelai dan kesehatan kulit

Mengonsumsi olahan kedelai akan berpengaruh terhadap kesehatan kulit. Sebab, kombinasi isoflavone, asam lemak omega-3, lycopene vitamin C dan Vitamin E jika dikonsumsi  secara oral selama 14 minggu dapat secara signifikan mengurangi kedalaman kerutan wajah.***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x